Dunia bisnis itu sadis ya. Skali
diumumkan bangkrut ato bermasalah, langsung aja jika perusahaan tersebut melantai di bursa,
bisa anjlok harga sahamnya. Begitu juga di pasaran umum, langsung vendor pada
garang nagih hutang.
Kali ini yang harus melakukan klarifikasi + menepis isu kebangkrutan adalah pihak Pacific
International Lines (PIL) asal Singapura. Setelah sebelumnya dikabarkan menjual sejumlah
aset anak perusahaan, PIL digosipkan bakal bangkrut. Nah loh ... Hoax banyak juga rupanya diluar sana.
Isu diatas muncul setelah PIL
menjual aset hampir setara USD 1 M. Kenapa bagi PIL perlu diluruskan, karena
jika dibiarkan liar bisa merembet kemana-mana. Apalagi PIL kini menduduki ranking ke-10 operator kontainer di dunia. Wajib hukumnya.
Direktur
Pelaksana PIL, Teo Siong Seng Teo
mengatakan, pihaknya menjual enam kapal kontainer berkapasitas 12.000 TEUs ke pihak
Seaspan + Wan Hai, yang diumumkan pada bulan Maret, dengan harga "di atas nilai buku".
Serangkaian kesepakatan divestasi dalam beberapa bulan terakhir yang telah
menghasilkan USD 1 Milyar tidak didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi
utang, kata Teo kepada pihak Lloyd’s
List, tetapi untuk merasionalisasi portofolio perusahaan
milik keluarga dengan
mempertimbangkan kekuatan ekonomi makro yang tidak menguntungkan.
PIL telah menjual pabrik kontainer yang dijalankan oleh anak perusahaan yang terdaftar
di Hong Kong, Singamas. Perusahaan juga telah menjual saham pelayaran di Pacific Direct Line (PDL) dan selusin kapal selama 16 bulan terakhir.
Bahwa sebelumnya PIL juga
diisukan gak sanggup bayar
bunker, sementara harga bunker
sebelumnya sempat melambung sehingga pernyataan diluar sana sangat menyesatkan
dan itu dibantah keras oleh pihak PIL.
Selanjutnya pihak PIL akan fokus
di perdagangan utara-selatan ato selatan-selatan serta menghindari Asia-Eropa
(AE) dan juga mulai menarik diri dari rute Trans Pasifik (TP), untuk itulah sejumlah kapal besarnya dijual. Gitu.
Selanjutnya PIL akan fokus di pasar Asia, Timur Tengah, Afrika, Oceania + Amerika
Selatan. PIL sepakat menjual 7 x 12.000
TEUs dari pesanan selusin, sementara 5
x 12.000 TEUs lainnya tetap akan
dioperasikan sendiri di rute Laut Merah (Red Sea) + Afrika.
Demikian klarifikasi pihak PIL
dan semoga gak termakan hoax ato isu samar di luar sana. Perkara mbayar hutang, pasti ada cuma gak semuanya lah, ada hitung2annya. Itu penjelasannya Teo.
Siiiip.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar