Ancaman
serangan siber / cyber attack
memang mulai menjadi momok bagi perusahaan yang tengah bermigrasi memanfaatkan kecanggihan
teknologi dan bermutasi menjadi perusahaan berbasis digital.
Dunia kejahatan pun di setiap
jaman melahirkan generasinya sendiri. Di era digital banyak melahirkan para hacker kelas dunia dan disewa untuk bermacam kegiatan, seperti halnya jaman sekarang.
Ada masanya sendiri2.
Serangan siber ini gak cuma
dikhawatirkan oleh industri pelayaran tetapi juga perbankan dan institusi lain
yang sangat menggantungkan teknologi terkini untuk kenyamanan para
Pelanggannya.
Di minggu ini dikabarkan
pelayaran Mediterranean Shipping
Co. (MSC) dikabarkan terkena serangan
siber sehingga server utama di kantor pusat terpaksa dimatikan untuk menyelamatkan
aset perusahaan.
MSC menyampaikan bahwa
permasalahan ada di pusat data yang berlokasi di Jenewa,
Swiss dan merespon kondisi yang ada,
dengan mematikan server, Jadi gak ada kaitannya dengan cyber attack.
Yang pasti pada hari Jumat lalu, website resmi MSC begitu juga myMSC.com, portal untuk kepentingan booking kapal MSC sama
sekali gak bisa diakses oleh Pelanggan sehingga menimbulkan banyak versi.
Bagaimana kejadian sebenarnya,
biarlah nanti dijelaskan bila ada press
conference dari pihak MSC. Ahli2 IT MSC
langsung diterjunkan untuk mencari penyebab insiden yang gak diharapkan ini.
MSC merupakan perusahaan
pelayaran terbesar ke-2 setelah Maersk, mengelola 571
kapal berbagai ukuran serta mengontrol
16 persen kapasitas terpasang kapal kontainer di dunia. Juga merupakan
mitra Maersk di aliansi 2M.
Yang dikhawatirkan kejadian
diatas, senada dengan penyebaran malware NotPetya di tahun 2017
yang melumpuhkan jaringan global milik Maersk saat itu selama beberapa pekan, serta menelan biaya hingga USD 300 juta.
Semoga bisa cepat beres ya.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar