Boleh dikata, industri
penerbangan memasuki masa suram di tahun 2020 ini saat wabah Coronavirus (Covid-19) begitu hebat melumpuhkan dunia dan gak cuma indusri
penerbangan, semua sektor terkena dampaknya.
Hanya pecinta
lingkungan yang bisa mensyukuri kondisi
karena dengan adanya situasi seperti inilah industri
bisa dihentikan (untuk sementara
waktu) sehingga polusi
udara di dunia, turun sangat drastis.
Tapi bagi kebanyakan pengusaha,
yang terucap adalah bagaimana mengurangi rugi dan merumahkan karyawan dengan
cara elegan. Pasalnya ini adalah kondisi force
majeure dan gak bisa dihindari siapa
pun.
Sejumlah maskapai penerbangan
sudah memarkir pesawat komersilnya namun sebagian lagi mengkonversi pesawatnya
agar bisa dimanfaatkan menjadi pesawat angkutan barang, gimana aja caranya,
termasuk sewa pesawat dengan harga kompetitif.
Di sisi lain industri penerbangan
sudah mengajukan utang gak kurang dari USD
17 Miliar dan jumlah yang gak sedikit. Setidaknya dana segede
ini dipake buat bernapas selama beberapa bulan kedepan, hingga Corona teratasi
dengan baik.
Dilansir Bloomberg, Senin 30/03/2020, operator penerbangan di Amrik menjadi yang paling
aktif meminjam, US$12,5 Miliar setidaknya diminati maskapai
penerbangan Amrik. Sisanya menyusul Singapura
+ Inggeris.
Delta
Air Lines Inc. menjadipeminjam
teratas, yakni USD
5,6 Miliar, diikuti oleh Singapore Airlines, yang memperoleh pinjaman senilai 4 Miliar dolar
Singapura ato USD 2,8
Miliar + United Airlines Holdings Inc.,
yang mendapat USD 2,5
Miliar.
Bahkan produsen pesawat besar
sekelas Boeing pun menawarkan pengakhiran kerja kepada seluruh
karyawannya.yang berjumlah 116.000
orang. Dari produsen Airbus ato yang lain masih belum tersiar berita serupa.
Boeing mengalami tekanan besar
dari seluruh penjuru dunia. Wabah corona atau Covid-19 yang telah menginfeksi
sebagian besar negara di dunia membuat otoritas setempat memangkas jadwal
penerbangan. Menurut perkiraan Cirium, sekitar 44
persen armada pesawat di seluruh dunia
saat ini berhenti beroperasi.
Ikut prihatin.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar