Pelayaran besar dunia saat ini rata-rata tengah menghadapi masalah gawat :
krisis keuangan. Bukan hal yang mudah karena selama beberapa tahun belakangan,
industri pelayaran tengah memble alias gak bergairah sama sekali. Banyak
ruginya daripada untungnya. Begitu istilah dagangnya.
Salah satu yang mulai terkena imbas adalah pelayaran Korea Selatan, yang
menempati peringkat 8 dunia di industri pelayaran berbasis kontainer. Akibat
deraan beban keuangan yang semakin membelit, “Hanjin Shipping” (HJS) bakal
dipisahkan dan dipecah 2 (dua).
Seperti diketahui, HJS membukukan kerugian yang cukup gede KRW 680,2 milyar
(= USD 631,4 juta) di tahun 2013, ato lebih buruk dibanding periode tahun 2012
yang merugi KRW 638 milyar – demikian sebagaimana diberitakan media “Lloyd’s
List”.
“Hanjin Shipping Holdings” (HSH) yang mengontrol 36,5 persen saham HJS,
bakal memilahnya menjadi 2 (dua) entitas di bulan Juni mendatang karena sangat
mendesak. Penundaan bisa berakibat fatal bila sesuatu yang buruk terjadi, dunia pelayaran global bakal gonjang-ganjing lagi.
Untuk menyelamatkan HJS, diperlukan langkah cepat dan tepat agar tidak
menjadi amburadul seperti nasib beberapa perusahaan pelayaran kontainer yang
berasal dari Negeri Ginseng, seperti : “Cho Yang Line” (CYL),
“Dongnama Shipping” (DNA) dan terakhir “STX Pan Ocean” (STX-PO).
Bila semuanya berjalan lancar, HJS bisa menerima suntikan dana lagi untuk
menyelamatkan kelangsungannya di industri maritim dunia. HJS cuma mampu profit
3x saja selama 19 kuartal berjalan sejak 2009 dan berniat menjual
aset-asetnya untuk membayar hutang yang akan jatuh tempo akhir tahun 2014 ini.
Desember lalu, HJS mengumumkan akan meningkatkan dana melalui tindakan
penjualan aset dan pinjaman. Nilai aset yang bisa dijual senilai KRW 2
trilyun sedangkan utang perusahaan berkisar di angka KRW 1,2 trilyun. masih untung 'lah.
Sebagai bagian dari upaya tersebut diatas, HJS juga bersedia melepas kapal
dry-bulk dan LNG ke pihak Hahn senilai KRW 300 milyar. Pihak HJS sendiri yakin
bahwa ide pemisahan bisa dipercepat karena tidak memerlukan persetujuan HSH.
Induk perusahaan, biasanya (kalo udah kepepet nih), bakal sedikit terlibat
dan mekanisme restrukturisasi sepenuhnya diserahkan ke biz unit terkait. Ada juga spekulasi lainnya. menyusul deh ...
Brrrr
mabooook. Semoga cepat selesai deh.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar