Apa yang disampaikan oleh analis SeaIntel Maritime, Lars Jensen, mengenai
perkembangan terkini di industri palayaran global. Aliansi strategis “P3” yang
didukung oleh 3 (tiga) pelayaran besar : Maersk Line, MSC dan CMA CGM, gak akan
banyak berpengaruh atas isu overcapacity.
P3 justru diuntungkan karena skala ekonomi kapal-kapal barunya, dibanding
milik rival-rivalnya. Istilahnya, P3 memiliki cost-advanrages dibanding para
pesaingnya, yang juga mau tak mau didorong membentuk koalisi seperti sikon di
peta perpolitikan nasional he he he.
Menurutnya, P3 tidak akan memecahkan permasalahan isu overcapacity, selain
memindahkan masalah ke pelayaran lain. Tak ada individual carrier yang memiliki
kesamaan visi dan misi serta pola pertumbuhan armada, kecuali dipaksa karena
persyaratan aliansi itu sendiri.
Permasalahan fundamental masih nongkrong disana dan bila pelayaran dimaksud
gak bergabung dalam aliansi besar tersebut, bisa dipastikan terlibas ato
berangsur-angsur terpinggirkan, kecuali modal segambreng dan memiliki strategi
jitu.
Masalahnya, semua pelayaran sekarang ini menderita rugi, rugi dan rugi
banyak. Pelayaran yang membukukan keuntungan bisa dihitung jari sekarang ini
dan kebanyakan spesialis di rute tertentu alias berjuang di niche-market.
Selain P3 saat ini sudah terbentuk aliansi “G6” (APL, MOL. HMM, NYK, H-L
dan OOCL) serta “CKYHE” (COSCO, “K” Line, Yang Ming, Hanjin Shipping dan
Evergreen Line). Dua besar yang diprediksi bakal membentuk aliansi besar yakni
“ UASC dan China Shipping Container Line (CSCL).
Yuuuuk kita ikuti terus perkembangannya ya. Tambah seru aja nih he he he.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar