Akibat hilangnya sebuah pesawat bernomor penerbangan MH370 tempo hari,
kredibilitas maskapai penerbangan negeri Jiran tersebut, seolah dipertaruhkan.
Bisa terkena krisis keuangan akibat besarnya beban biaya yang dikeluarkan untuk misi
pencarian hingga tuntutan ganti rugi.
Malaysia Airlines (MAS) kini cukup kerepotan akibat kisah
misterius yang melingkupi MH370. Bahkan pihak MAS sudah menawarkan untuk menjual
beberapa unit pesawatnya. Padahal sebelum kejadian MH370, MAS berniat membeli
pesawat penumpang anyar 'loh.
Keadaan berubah total. Begitulah, manusia hanya berencana dan bila Tuhan
berkehendak lain maka harus disiapkan acuan lain. Kini MAS selain berencana
menjual sebagian asetnya, kabarnya untuk pengembangan bisnis mulai menggunakan
strategi menyewa pesawat saja daripada membeli.
Sebelum kejadian tragis tsb, pihak MAS tadinya memperkirakan bakal "break even" di tahun 2014 ini, setelah 3 (tiga) tahun berturut-turut merugi.
Hasil kuartal 1 – 2014 saja yang berakhir Maret 2014, membukukan kerugian MYR
443,4 juta (= USD 138 juta).
Sempat ada isu, MAS bakal diprivatisasi namun dibantah
oleh manajemen MAS namun tidak menampik bila MAS berniat menjual engineering
business-nya. Tumbuhnya low-cost carrier (LCC) dan serbuan maskapai penerbangan Timur Tengah turut menyebabkan persaingan semakin
ketat.
Kabar terakhir, pihak MAS akan mempensiunkan pesawat
Boeing 737-400 per tgl 15/06 serta menggantikannya dengan seri terbaru B737-800 yang dinilai lebih efisien dan hemat bahan bakar. Monggo.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar