Muncul lagi penilaian kurang sreg atas isu
yang beredar diluaran sana. Apakah penciptaan pelayaran terbesar ke-4 di dunia
akan otomatis membuat entitas baru membawa keberuntungan setelah pelayaran
Jerman, “Hapag-Lloyd” (H-L) meminang pelayaran Cile, “CSAV” ?
Silang pendapat seperti ini sah-sah saja
apalagi yang mempertanyakan pusat riset maritim seperti “Drewry”. Mereka
memiliki data dan bisa mengotak-atik sedemikian rupa dan hasilnya bisa
diprediksi deh he he he.
Bagi pemegang saham mayoritas “Compania
Sud Americana de Vapores" alias "CSAV", Luksic Family, pelepasan sahamnya akan
diganti dengan 30 persen saham H-L (baru) cukup atraktif, manakala CSAV sudah 2 (dua)
tahun jeblok terus tapi asetnya lumayan dimata H-L.
Di sisi H-L, salah satu pemegang sahamnya “TUI Group” yang sudah lama ingin melepas sahamnya di industri pelayaran, harus
rela mengalami penurunan jumlah sahamnya. Sementara bisa dipastikan Klaus Michael
Kuehne, Luksic Family dan pemerintah kota Hamburg menguasai hampir 3/4
total saham entitas baru nantinya.
Bagi Kuehne, ini pertanda dominasinya
cukup kuat, dimana sejak awal dia menyerukan penggabungan kekuatan dengan
pelayaran senegaranya, “Hamburg-Sud” (H-S) namun ditolak dengan halus. Jujur
saja, secara finansial, H-S lebih baik dibanding H-L saat itu. Buat apa merger ? Begitu
kira-kira opini dari pihak H-S.
Gagal mengajak gabung H-S, Kuehne tak
kekurangan akal. Mulailah digempur dengan isu merger ke pelayaran Cile yang
memang tengah terseok-seok. H-L mengharapkan jaringan yang dimiliki oleh CSAV,
yang nota bene cukup kuat di pasar Amerika Latin – seperti halnya kekuatan H-S.
Apa yang ada dibenak Kuehne maupun direksi
H-L pasti ajaib karena mengakuisisi pelayaran yang tengah merugi, dijaman serba susah boleh dibilang langka.
Pastinya H-L berharap akan ada keajaiban di tahun-tahun mendatang sehingga bila
secara skala kapasitas sudah memungkinkan maka pertumbuhan ekonomi akan berpihak kepada
pelayaran besar.
Drewry Consultant mencatat bahwa
penyesuaian tarif, lebih didikte oleh perilaku pelayaran itu sendiri ketimbang
faktor fundamental. Secara psikologis, pelayaran lebih memiliki nyali untuk
menaikkan ato menurunkan tarif karena memiliki skala kekuatan yang bisa diukur.
Katakanlah isu tetangga terdekat yang
membentuk “P3” yakni “Maersk Line”, “MSC” dan “CMA CGM”. Di pihak lain, H-L
merupakan anggota aliansi strategis “G6” yang bakal berseteru di pasar terbuka
dan memang tidak akan terlelakkan.
Bahwa H-L / CSAV akan menjadi kekuatan
ke-4 setelah anggota P3, itu perkara prestise dan psikologis tadi.
Menggeser “COSCO” dan “Evergreen Line” merupakan prestasi tersendiri lagi,
disaat setiap pelayaran berlomba menjadi yang lebih besar dibanding sebelumnya.
Drewry menambahkan, pembangunan
kapal-kapal besar saat ini, lebih menonjolkan faktor mempertahankan pangsa
pasar ketimbang mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dunia ato mengukur kemampuan mencetak
profit.
Yuuuk kita lihat, setelah kapal-kapal
besar beroperasi (ultra large containership / ULCS), apakah pelayaran-pelayaran
global pemilik 18.000 TEUs bisa untung ato rugi ? Tanda tanya besar inilah yang
dipertanyakan Drewry. Pembaca sepakat dengan pandangan konsultan ini ?
Biar lebih enak dan tahu kronologisnya,
baca rujukan sebelumnya di : JT 220414 : Saham “”TUI” Di “H-L / CSAV” Melorot,
JT 310314 : “CSAV” Setuju Merger Dengan “H-L”, JT 170214 : “CSAV” Siapkan USD
600 Juta Untuk Merger Dengan “H-L” dan JT 260114 : Merger “H-L” + “CSAV” Makin
Dekat.
Juga edisi yang lebih lawas di JT 160114 :
“H-L” Siap Beli “CSAV”, JT 070114 : Versi Drewry, Merger “H-L” – “CSAV” Ideal,
JT 020114 : “H-L” Undang “Hamburg-Sud” Diskusi Merger “CSAV”, JT 271213 :
Embrio Merger H-L & CSAV dan JT 121213 : Isu Merger H-L & CSAV.
Waspada, waspada dan waspadalah ....
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar