Tak hanya
pembangunan fisik saja tetapi pembangunan sumber
daya manusia (SDM) harus mulai dipersiapkan oleh pemerintah daerah ato
pemerintah propinsi agar persiapan penyelenggaraan layanan jasa kereta api
nantinya dapat dijalankan oleh para putera daerah.
Bisa jadi, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang paling
siap dengan penyiapan SDM maupun konstruksi fisik agar mimpi propinsi ini
memiliki jaringan rel KA dapat segera maujud. Trans Kalimantan ato Trans
Papua masih perlu waktu untuk mewujudkan mimpinya. Perlahan tapi pasti.
Kabarnya nih,
pemprop Sulses siap memberangkatkan 100
pemuda ke Madiun untuk belajar ilmu perkeretaapian. Pemprop Sulsel pun
telah melakukan pencanangan rel KA pertama untuk pengembangan jalur Trans Sulawesi. Peletakan rel pertama
dilakukan di Desa Lalabata, Kec. Tanete Rilau, Kab. Barru, Jumat (13/11).
Dirjenka
Kemenhub Hermanto Dwiatmoko menuturkan, pihaknya dengan serius melakukan
pembangunan KA di Sulawesi. Untuk itu, Hermanto meminta agar Pemda Sulsel bisa
mengirimkan para pelajar ke Madiun untuk belajar di Akademi KAI. Sehingga segala operasional dan regulasi KA Trans
Sulawesi nantinya bisa dilakukan oleh masyarakat sekitar.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sangat antusias namun dia menyebut
bahwa perekrutan tahap awal gak terlalu dibuka secara gamblang. Dia khawatir
banyak pihak terutama pemilik tanah yang meminta 'jatah' agar anak ato
sodaranya bisa disekolahkan di akademi KA.
Udk, proyek
KA Trans Sulawesi menggunakan 5.600 batang rel dari Jepang. Pemasangan rel di
jalur KA rute Trans Sulawesi Makassar-Pare Pare panjang 145,23 km dimulai hari
ini. Untuk tahap pertama jalur KRL yang dipasang rel adalah Makassar-Barru sepanjang 16,1 km.
Dirjenka Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan, sebanyak 5.600 batang rel baja, masing-masing sepanjang
25 meter yang didatangkan dari Jepang tiba di Pelabuhan Garongkong, Barru, 5
November 2015.
Anggaran
tahun ini disiapkan dari APBN untuk proyek rel KA Makassar-Pare Pare sebanyak
Rp 971 miliar, yang terdiri Rp 771 miliar untuk konstruksi dan Rp 200 Miliar
untuk pembebasan lahan warga.
Selanjutnya
Hermanto menyebutkan dalam proyek perintisan rel KA Makassar-Pare Pare ini
diperkirakan rampung pada 2018 mendatang dengan menelan biaya sebesar Rp 10,8 T yang bersumber dari APBN.
Sumber : Dari
Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar