Dalam beberapa tahun ke depan, peran reefer container bakal bertambah penting. Makanya yang sudah
memprediksi bahwa reefer boxes bakal
meroket, sejumlah pelayaran sudah bersiap diri menyongsong tren ini. Sebut saja
Maersk Line, MSC, CMA CGM, UASC dan Hamburg-Sud.
Dari estimasi 101,1
juta ton produk segar, diangkut dalam kapal reefer konvensional dan reefer
container. Itu hanya dalam tahun 2014
saja - demikian ditegaskan dalam laporan tahunan yang diterbitkan oleh "Dynamo" (Dynamo's annual
reefer market report).
Sebanyak 74 persen barang-barang tersebut diangkut dengan
reefer container sedangkan pangsa pasar kapal reefer tradisional dari tahun ke
tahun, semakin tergerus - sebagaimana dilaporkan oleh Franz Wails dalam tajuk "The
Reefer Analysis: Market Structure, Conventional, Containers".
Tren ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Satu dekade lalu, angkutan reefer baru mencapai 62 persen. Perubahan penting terjadi di tahun 2011, saat "Mediterranean Shipping Co."
(MSC) mengkonversi angkutan buah ke reefer container dan dianggap sukses.
Selanjutnya, mudah ditebak.
Tahun lalu, jumlah reefer boxes meningkat 5 (lima) persen dan mencapai 2,5 juta TEUs, kebanyakan 40
feet hi-cube container. Maklum kebutuhan 40 feet melonjak karena dari sisi
harga relatif lebih murah, dibanding harga 20 feet dan untuk light cargoes,
sangat menguntungkan pihak konsumen.
Lantas, ada indikasi juga pembangunan traditional reefer
ship sangat lamban sehingga peluang yang ada akan tersapu dengan kehadiran
reefer boxes, dari sejumlah pemain global.
Watch Out !
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar