Alamaaaak !
Jajaran Sales & Marketing di
semua pelayaran (baik internasional maupun lokal) kayaknya bakal sama-sama teriak
waduuuuh. Tiga tahun ke depan dari sekarang, artinya insan pelayaran diminta
prihatin hingga tahun 2018 ?
Dasarnya apa
tuh ? Ini nih, berdasarkan data dari konsultan pelayaran kelas dunia, Drewry, memperkirakan bahwa tingkat
pertumbuhan industri maritim tahun ini hanya 2,2 persen akibat perlambatan ekonomi global.
Sementara
penambahan kapal baru dengan kapasitas yang alaihim alias gede bingitz sudah
gak bisa dibendung lagi. Tahun ini aja (baca:
2015) penambahan armada kapal container mencapai 1,6 juta TEUs ato naik 7,7
persen. Tuuuh bandingin sama tingkat pertumbuhan ekonominya.
Tahun 2016, juga kondisi serupa akan terjadi
lagi. Setidaknya ada pasok 1,3 juta TEUs
bakal memenuhi samudera luas dan beberapa wilayah akan dihujani dengan limpahan
kapal berkapasitas besar, di luar kebiasaan setempat, contoh : Intra Asia.
Mekanisme
teraman dari pelayaran adalah memainkan metode “penyesuaian tariff” (general rate increase / GRI) dan pembatalan sejumlah loop di waktu
tertentu, utamanya saat prospek dari Customer sedang turun.
Kondisi ini
gak bisa dipertahankan terus. Pelayaran akan merana dalam jangka panjang dan
memporak-porandakan sikon keuangan. Termungkin adalah akuisisi satu pelayaran
terhadap yang lain ato merger sesama pelayaran.
Nah, kita
akan lihat laporan keuangan pelayaran awal tahun 2016 dari sejumlah pelayaran
besar. Hasilnya pasti bikin geleng-geleng kepala. Tripping ? Bukan Bro, yang
pasti stuffing dan stripping. Ada yang maju terus ato kelibas sama sekali hik
hik hik.
Hadeuuuuh.
Jualan udah susah, kapasitas nambah terus, disuruh pula nunggu sampe 3 tahun, gimana
ngatasinnya ya ? Santai dulu ahh …
Sumber : Dari
Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar