Akhirnya,
republik ini bakal punya kereta cepat bauatan Tiongkok walau Jepang
masih rada gak puas dan sebagian rakyat Indonesia
pun masih setengah gak percaya. Bukannya anti produk Cina tetapi secara teknologi dan lain sebagainya, Jepang dianggap
sebagai kiblat kereta cepat dunia.
Tapi sekarang
mo didebat pun, wong sudah ditetapkan pemenangnya dari Tiongkok, nikmatin aja.
Kalo bener jadi nantinya, ya khan tinggal menilai apa kelebihan dan
kekurangannya. Semoga juga ini bukan semata isu politis tetapi sisi komersilnya
dan negeri ini memang membutuhkannya.
Siapa aja
yang bakal dukung proyek gede ini ? Kabarnya, baik Indonesia maupun Tiongkok
mengajukan konsorsium karena besarnya duit yang harus dibelanjakan. Indonesia
mengajukan konsorsium BUMN Indonesia
sedangkan dari pihak Negeri Panda, China
Railway International Co. Ltd.
Gimana bisa
dapat duitnya buat balikin modalnya ? Kedua konsorsium sepakat akan
mengandalkan pemasukan dari pengembangan kawasan dengan konsep pengembangan
kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi (transit oriented development/TOD). Maksudnya dihubungkan dengan pengembangan kawasan hunian ato tempat tinggal.
Dirut PT Wijaya Karya Bintang Perbowo, menyampaikan hal tsb usai
penandatanganan perjanjian usaha patungan pembangunan kereta cepat
Jakarta-Bandung antara PT Pilar Sinergi
BUMN Indonesia (PSBI) dan China
Railway International Co. Ltd, Jumat 16/10.
Saham PSBI
terdiri dari PT Wika (38%) dan
menjadi lead consortium, PT KAI (25%), PT Perkebunan Nusantara VIII
(25%), dan PT Jasamarga (12%).
PSBI memegang 60% saham perusahaan patungan yang diberi nama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).
Catet tuh nanti lupa lagi he he he.
.
Kabarnya nih,
nilai investasi kereta cepat itu berkurang sekitar 5% dari hitungan awal USD 5,5 miliar menjadi USD 5,3 miliar karena penurunan
spesifikasi kereta. Kecepatan kereta akan dirancang di kisaran 250 km/jam, lebih rendah dari rencana
awal 300 km/jam, sehingga mengubah spesifikasi kereta.
Tarif kereta
cepat akan dipatok berkisar Rp 200
ribu-225ribu/orang. Diharapkan kereta cepat ini mampu mengurai kepadatan
jalan tol Jakarta-Bandung saat
weekend ato libur panjang. Kereta ini akan beroperasi pada semester 1 tahun 2019.
Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan pihaknya akan
mengoperasikan KA cepat itu. Ia memprediksi, target penumpang kereta cepat itu
mencapai sekitar 30.000 penumpang/hari
ato jauh lebih besar dari kereta biasa yang hanya mampu membawa 5.000 penumpang/hari.
Jarak
Jakarta-Bandung ini nantinya akan dilayani 4 (empat) stasiun saja yaitu Halim Perdanakusuma, Karawang, Walini, dan
berakhir di Gede Bage. Penentuan
jumlah stasiun ini berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Perhubungan.
Semoga bisa
maujud.
Sumber : Dari
Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar