Dalam waktu
dekat, Republik Islam Iran akan
mengembangkan armada kapalnya, dengan syarat sanksi ekonominya resmi dicabut
oleh para sekutunya. Iran punya duit banyak yang tertahan akibat embargo selama
bertahu-tahun.
Itu ibarat
tabungan bagi negeri yang pernah dipimpin oleh Ayatullah Khomeini dan Ahmadinejad
beberapa waktu lalu. Pimpinan pelayaran Islamic
Republic of Iran Shipping Lines (IRISL), Mohammad Saeidi, rencana pembelian
kapal sekitar 579.000 TEUs dan 2 juta DWT kapal bulk / curah dan 1,6 juta ton tanker.
Rencana besar
ini akan diwujudkan sekitar tahun 2020
dan manajemen IRISL ingin menghidupkan kembali aliansi strategis dengan
pelayaran asal India, Shipping
Corporation of India (SCI).
Sebelumnya,
IRISL dan SCI pernah menjalin hubungan mesra 38 tahun via joint venture Irano-Hind yang berakhir tahun 2013 lalu. Berakhir akibat adanya
sanksi ekonomi. Perhatian Iran saat ingin membangun armada kapal terdepan yaitu
: Tiongkok, Korea, Jepang dan India.
Yang
diutamakan pastinya Tiongkok karena hubungan dekatnya saat sanksi dijalankan
toh pemerintah Cina masih tetap mendukung transaksi dagang dengan Iran. Ya
semacam hutang budi jadi sekarang mo dibales nih kebaikannya he he he.
Di sektor perkontaineran,
gak tanggung-tanggung nih … IRISL bakal ngorder kapal 14.000 TEUs hingga 18.000
TEUs dan mentargetkan masuk pemain utama dunia. Keputusannya bakal dibuat
dalam beberapa minggu ke depan.
Gaes,
berhati-hatilah …
Sumber : Dari
Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar