Bagi Anda yang memiliki kargo tujuan Yaman, mulailah waspada terhadap gangguan distribusi barang disana.
Pasalnya, saat ini kondisi di negeri pimpinan Presiden Hadi ini tengah bergolak
dan jadi medan peperangan baru kaum muslim. Koq bisa sih ?
Ya bisa aja kalo semua pihak sudah memunculkan ego dan
dibakar ambisi tuk berkuasa. Ya gitu deh, runyem. Makanya, pemerintah Yaman
menutup sejumlah pelabuhan laut utama, di saat tank-tank pemerintah Arab Saudi menggempur posisi kaum
gerilyawan pemberontak.
Peperangan ini dipicu oleh perseteruan kaum Sunni dan Syiah (wong dua-duanya beraliran muslim) dan Iran pun akhirnya
menempatkan sejumlah kapal perangnya dilepas pantai Yaman. Waduuuuh, Timur Tengah tegang lagi, Israel ketawa-ketiwi lihat orang Arab
diadu-domba. Kasian amat ya ? Politik oh politik.
Ketegangan dikabarkan meningkat dan pihak pengusaha
setempat mengiyakan bahwa sejumlah pelabuhan ditutup sementara. Pelabuhan utama
untuk kontainer adalah Aden dan
hingga berita ini diturunkan, resmi aktifitas di pelabuhan surut drastis.
Ekspor minyak Yaman sekitar 1,4 - 1,5 juta barel setiap bulannya. Daerah tujuan ekspornya yakni
Tiongkok, pelabuhan muatnya ada di Aden, Al Mukalla, Al Mokha dan Al Hudaydah. Perusahaan minyak
Perancis, Total, merupakan investor
terbesar di Yaman dan memiliki ladang minyak dengan tujuan ekspor Asia dan Eropa.
Nah, kalo kondisi ini gak berangsur pulih, bisa
dipastikan ekonomi Yaman bakal mandek ato hancur lebur untuk beberapa tahun.
Lagi-lagi bangsa Yahudi tertawa terbahak-bahak ngeliat sesama negara Arab
bersitegang hingga tega membumihanguskan saudaranya sendiri. Demi gengsi dan
itu tadi, ambisi. Hadeuuuuh.
Ikut prihatin dan tetap waspada bagi Anda yang memiliki
potensi pengiriman ekspor maupun impor dari wilayah Yaman. Situasi sedang
kurang bersahabat, jadi waspada dan tetap waspada.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar