Maksudnya, untuk menyiasati sanksi yang dikenakan oleh
badan internasional seperti Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB), Korea Utara (Korut) harus pintar-pintar memutar otak
agar tak terkena imas langsung dan mematikan kehidupan bangsanya. Hal serupa
dialami oleh Republik Islam Iran.
Biasalah Bro, kalo aliran politik, apalagi bertentangan
dengan kehendak Amrik dan kaum Zionis,
langsung dicap pengikut "poros setan". Itu yang mengemukakan
pernyataan tsb (kalo ndak salah George
Bush senior dan monggo dikoreksi bila salah).
Kabar yang beredar, pihak Korut telah melakukan
penggantian kepemilikan armada kapal lautnya dan menamainya dengan nama baru.
Tujuannya pasti pengelabuan dan bisa melakukan transaksi perdagangan walau
sanksi diberlakukan - demikian menurut laporan yang dikeluarkan oleh kantor
berita "Reuters".
Hal tsb dikemukakan oleh para ahli tentang Korut di Dewan Keamanan (DK) PBB. Kerja tim
panel ini yakni mengamati implementasi sanksi terhadap Pyongyang dan bahkan
Korut melanggar ketaatan internasional tentang pengembangan senjata nuklir.
Haramkah bila negara-negara diatas memiliki senjata
nuklir untuk pertahanan maupun kepentingan damai lainnya ? Sementara Amrik dan
negara barat menggunakan teknologi nuklir terdahsyat di abad ini dengan tenang
dan nyaman ? Siapa juga yang nunjuk Amrik jadi polisi dunia. Ge-er kha ato
karena memiliki kemajuan teknologi ?
Tuduhan pihak Barat kadang sadistis tapi itulah
propaganda dan fitnah. Penjualan senjata ilegal konon, didalangi oleh diplomat,
pejabat pemerintahan hingga atase perdagangan yang memainkan peranan kunci. Pyongyang bukan hanya diembargo dengan
larangan produk makanan sehari-hari tetapi juga pembelian produk barang mewah.
Setidaknya, Korut telah mengganti nama 13 unit kapalnya, dari total 14 kapal
yang doperasikannya. Perwakilan Korut di PBB enggan berkomentar, saat
dikonfirmasi oleh pihak media cetak. Wait 'n see aja.
Sumber : SN-TR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar