Raksasa terminal
kontainer asal Hong Kong (HKG), Hutchison Port Holdings (HPH) menggandeng
perusahaan pelayaran global untuk menghidupkan kembali masa kejayaan Hong Kong
menjadi salah satu hub port terbesar dan tersibuk di dunia.
Di saat pelabuhan besar
dunia mengalami peningkatan volume walau tipis, tetapi judulnya tetap
prospektif. Pelabuhan Hong Kong di tahun 2013 lalu justru mengalami penurunan
3,3 persen dan posisinya merosot terus diantara “Top 20 Busiest Port”.
Hong Kong kini menduduki
ranking ke-4 setelah Shanghai, Singapura dan Shenzhen. Tak hanya itu, pesaing
terdekat Hong Kong kini ada didepan mata yaitu pengembangan kawasan Pearl River
Delta (PRD) yang justru dianggap paling mengancam eksistensi pelabuhan Hong
Kong.
Selama 2 (dua) bulan di
tahun 2014, Hong Kong mendapati pertumbuhan volume kontainer 0,9 persen saja,
sementara Shanghai 5,8 persen dan Singapura 2,2 persen – demikian media riset
“Alphaliner” mewartakan.
Untuk menghidupkan
kembali gagasan tersebut, salah satu pelabuhan milik HPH akhirnya melepas
sebagian sahamnya untuk mendongkrak kapasitas yang dimiliki Asian Container
Terminals (ACT). COSCO dan CSCL dikabarkan telah membeli 40 persen dan 20
persen saham ACT.
Transaksinya mencapai
nilai USD 318 juta. ACT memiliki dermaga sepanjang 740 meter di Container
Terminal 8 West (CT8 West) dengan kapasitas handling 2 juta TEUs, sementara
COSCO-HIT Terminal (CT8 East) bila digabungkan akan memiliki dermaga sepanjang
1.380 meter ato bisa mengakomodir kapal 19.000 TEUs !
Bagi Hong Kong, hal ini
harus diantisipasi terkait perwujudan aliansi strategis “P3” (Maersk, MSC, CMA
CGM) yang akan memangkas servis dari 6x menjadi 3x westbound string dan akan
berimplikasi besar di posisi Hong Kong kedepannya.
Mengantisipasi hal
tersebut, maka HPH menggandeng afiliasi Cosco Pacific dan China Shipping
Terminal Development (CSTD) untuk menjaga stabilitas dan bila mungkin,
meningkatkan volume dengan membawa mitra aliansi CKYHE masuk ke Hong Kong lebih
banyak lagi.
Di Hong Kong saat ini,
hanya ACT dan COSCO-HIT yang didukung penuh oleh pelayaran global. Operator
lainnya, boleh dibilang independen dan mengandalkan servis. Mereka adalah HIT,
MTL dan DP World.
Cosco Pasific dan CSTD
saat ini merupakan pemain global yang gak bisa dipandang sebelah mata. Sehingga
wajar bila HPH harus merangkul Cosco dan CSCL sebagai mitra sejawat, agar
eksistensi Hong Kong kembali diperhitungkan industri maritim dunia.
Cosco Pacific memiliki
50 persen saham COSCO-HIT yang menangani 1,64 juta TEUs sedangkan ACT
meng-handle 1,1 juta TEUs ato sepadan dengan 15 persen total thruput volume
Hong Kong sepanjang tahun 2013.
Pemain lain, CSTD.
Investasinya di ACT merupakan yang pertama di Hong Kong tapo do’i mainkan kartu
di pelabuhan besar RRCina yakni sekitar 13 pelabuhan besar, serta memiliki
saham minoritas di Kaohsiung, Zeebrugge dan Damietta serta kerjasama di terminal
Seattle dan Los Angeles, Amrik.
Istilah HPH, mengalah
untuk menang, ckk ckk ckk ....
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar