Setelah menanti dan menanti, akhirnya di hari Senin 24/03
malam, pihak maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) mengumumkan bahwa
pesawat Boeing 737-200ER dengan nomor penerbangan MH370, jatuh di Samudera
Hindia.
Pesawat ini di tanggal 08/03/14 pada saat kejadian sedang
dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (KL) menuju Beijing, RRCina. Pihak manajemen
MAS menyampaikan permohonan maaf atas berita duka tersebut kepada keluarga
korban dan awak pesawat.
Dalam pesawat milik Malaysia tersebut, terdapat 226
penumpang dan 13 awak pesawat. Dasar penyampaian berita tersebut didapat dari
media cetak “Sidney Herald Morning” yang dikutip kantor berita “Antara” bahwa
berdasarkan pantauan satelit Inmarsat, MH370 jatuh di sebelah selatan Samudera
hindia.
Percaya ? Ternyata ada yang gak puas atas informasi tadi.
Pemerintah RRCina meminta Malaysia mengirim data satelit yang dipakai sebagai
landasan pernyataan bahwa semua penumpang MH 370 tidak ada yang selamat.
Dari total 226 penumpang, 154 penumpang merupakan warga
negara RRCina, jadi cukup beralasan bagi pemerintah Tiongkok mempertanyakan hal
tersebut. Pasalnya keluarga korban di Beijing tak dapat menerima kenyataan
tersebut, apalagi bila belum ada kejelasan dari pihak MAS.
Artinya, gak ada bukti serpihan pesawat jatuh ato pihak
RRCina khan bisa aja berasumsi pesawat dibajak ke suatu pulau ato negara yang
tidak mengakui ekstradisi ? So, kalo tiba-tiba nongol pernyataan dari kelompok
tertentu dan penumpang jadi sandera ?
Memang dilematis. Tapi kita ikuti aja
perkembangannya sampe kita bisa menerima bukti fisik bahwa pesawat benar-benar
jatuh. Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT 220314 : Dua Minggu Misteri MH370,
JT 150314 : Teka-Teki Hilangnya Pesawat MH370 dan JT 080314 : Pesawat “Malaysia
Airlines” Hilang Kontak.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar