Lagi, deretan perusahaan pelayaran
yang menangguk untung selama tahun 2020 dan akan berlanjut hingga 2021 ini.
Setidaknya untuk periode kuartal 1 (Jan-Mar)
– 2021 jika sudah untung, bisa menutup 3 kuartal selanjutnya dalam kondisi
normal. Wooow.
Pelayaran asal Korea Selatan yang mempunyai brand ato merek baru HMM (dulunya Hyundai Merchant Marine), kabarnya di kuartal 1- 2021 membukukan net profit KRW 154,1 milyar (= USD 13,6
juta). Tahun lalu merugi KRW 65,6 milyar di periode yang sama.
Tarif ato uang tambang / ocean freight yang berlaku di kuartal 4 tahun 2020 bisa dibilang yang tertinggi sepanjang sejarah
dan kini berangsur-angsur menurun walau di beberapa jalur utama, masih tetap
bertahan tinggi.
Penyebaran Covid-19 khususnya di India dengan variannya yang mematikan,
serta program vaksinasi yang tidak optimal, turut berkontribusi dalam naik
turunnya volume ekspor dan impor di
suatu negara.
Pihak HMM sendiri mengerahkan 24 extra loader (angkutan tambahan)
disaat kargo sedang meningkat drastis dipenghujung tahun 2020. Selain itu,
untuk mengantisipasi kekurangan kontainer di seluruh dunia, HMM memesan 120.000 TEUs dry container, 42.000 TEUs
diantaranya sudah dioperasikan.
Gak cuma HMM yang menambah kapal
baru + kontainer anyar, Hampir semua pelayaran besar, mumpung pas dapat profit
gede, langsung aja dipesan apa yang menjadi kebutuhan dunia saat ini.
Congrats HMM.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar