Industri pelayaran yang
diyakini sebagian orang bakal kolaps 2-3 tahun ke belakang, karena
marginnya yang sangat tipis, kini telah berbalik menjadi sebuah proyek menjanjikan
dengan keuntungan yang hwarakadaaah.
Salah satu bentuk investasi dari keuntungan ini adalah membangun
kekuatan armada kapal untuk menyongsong hari esok, yang tetap diyakini akan
membaik juga. Gak salah dunk prediksi mereka dan wajib kita dukung.
Perusahaan pelayaran asal Perancis, CMA CGM kabarnya
memesan 22 (duapuluh dua) kapal ke galangan RRCina, CSSC Group
dan dicatat sebagai orderan terbesar yang dijatuhkan sebuah pelayaran ke satu
galangan kapal.
Secara total, ke-22 kapal ini setara dengan penambahan
kapasitas hingga 223.000 TEUs ato kenaikan sekitar 10 persen
kapasitas terpasang. Sekarang kapasitas CMA CGM sekitar 2,7 juta TEUs.
Menurut catatan The Maritime Executive, pelayaran
besutan Jacques Saade ini mengoperasikan 566 kapal, mayoritas kapal
kontainer dan selain itu memiliki armada RO/RO.
Dari 22 unit kapal yang dipesan, nantinya akan dibagi
menjadi 3 (tiga) kelas : 6 x 13.000 TEUS + 6 x 15.000 TEUs dan ke-12
kapal ini akan memiliki bahan bakar LNG. Sedangkan 10 x 5.500 TEUs
dimotori VLSO.
Komitmen manajemen CMA CGM Group untuk melestarikan
lingkungan patut diacungi jempol. Penggunaan kapal berbahan bakar LNG
adalah salah satu upaya untuk mencapai carbon neutrality di tahun
2050. Visioner bingitz khan.
Minimal nih, target CMA CGM di akhir tahun 2022 harus mengoperasikan
32 kapal berbahan bakar LNG. Selain CMA CGM, ada Hapag-Lloyd (H-L), MSC, ONE
dan Seaspan yang sibuk ngeborong kapal.
Dari sekian pelayaran besar, hanya Maersk yang belum
mengumumkan order kapal anyar dikurun waktu 2020 hingga awal 2021 ini. Operasi
senyap keleus ... dan buat CMA CGM, aje gile deh.
Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Offshore Energy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar