Niatan RRCina untuk mewujudkan visi One Belt One
Road alias OBOR terus digalang. Yang paling dititikberatkan oleh
pemerintah komunis Cina yakni pembangunan infrastruktur, salah satunya jaringan
rel kereta api (KA).
Eropa sudah + sedang digiatkan
pembangunan infrastrukturnya maupun aliran barangnya sudah mulai kentara
melalui gerbong2 kontainer yang lalu lalang melintasi sejumlah negara (cross
border).
Kini, RRCina melirik juga ke Korea Utara yang secara
politik kurang sepaham tetapi jika sudah masuk urusan bisnis, setiap
negara sulit menyangkal. Belum lama ini pihak RRCina + Korea Utara bersepakat
untuk merevitalisasi jaringan KA.
Setelah 15 bulan lalu perbatasan RRCina – Korea Utara
ditutup karena pandemi Covid-19, rupanya kedua belah pihak setuju untuk
mengaktifkan kembali kerjasama perdagangan kedua negara – demikian Reuters
mengabarkan.
Sebuah jembatan yang menghubungkan kota Dandong +
Sinuiju dan melintasi Sungai Yalu di kawasan Korea Utara, kabarnya
akan dibuka secara bertahap agar jalur KA bisa segera dioperasikan dalam waktu
dekat.
Sumber dari diplomat RRCina yang gak disebutkan namanya, kedua
belah pihak tengah menyiapkan pembukaan kembali Sino-Korean Friendship
Bridge. Kabaranya, Korea Utara membutuhkan akses keluar untuk menekan beban
lockdown di negaranya.
Bahkan Radio Free Asia yang didukung Amrik,
menyebutkan sumber yang gak disebutkan namanya bahwa sebuah kereta membawa
bantuan pangan diberangkatkan dari Dandong menuju Korea Utara namun Reuters kesulitan
memverifikasi.
Khawatir hoax makanya membatasi diri agar tidak
terlalu bombastis dalam mengamati kegiatan yang jauh dari Tanah Air dan
kebetulan akses informasi dari Korea Utara sangat minim.
NK Pro, situs pelacakan Korea Utara,
menyebutkan lalu lintas kapal antara kedua negara meningkat akhir2 ini dan ada
bukti satelit bahwa Korea Utara sedang membangun “fasilitas disinfektan”
di sebuah bandara dekat perbatasan.
Segitu aja dulu.
Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Wikipedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar