Inilah peluang yang kadang tercipta dengan sendirinya ato
tercipta karena adanya sikon yang mendesak. Kenapa disebut demikian ?
Setidaknya, untuk kondisi saat ini dimana faktor harga menjadi penentu
untuk bisa mendapatkan space di kapal.
Kekurangan kontainer, kesulitan mendapat space serta
tingginya ocean freight menyebabkan sisi Customer cenut2 karena deal harga bisa jadi hari ini akan berbeda dengan
besok, apalagi minggu depan.
Ketidakpastian ini sangat mengganggu sehingga salah satu
freight forwarding besar, DSV berinisiatif menyewa kapal
untuk dioperasikan langsung dari RRCina ke Eropa, waktunya
sekitar awal Juni mendatang.
Media yang berbasis di Singapura, Splash 247
menyebutkan kapal kontainer berkapasitas 1.800 TEUs siap melayani rute Asia
– Eropa (AE) dengan kemungkinan akan berhenti juga di Denmark,
markas DSV.
Rotasi pelabuhan masih digodok tim khusus, sementara mitigasi
risiko pun harus siap sedia. Desember 2020, pihak DSV pernah menyewa
+ mengoperasikan 3 (tiga) unit kapal serbaguna ato multipurpose
vessel (MPV) yang mampu membawa 650 TEUs dan melayani RRCina –
Denmark. Sukses.
Kini pihak DSV akan mendongkrak kapasitas kapalnya
ke 1.800 TEUs ato sepersepuluh kekuatan kapal2 yang kini beroperasi di rute AE namun
bagi DSV mengamankan kepentingan internalnya jauh lebih penting.
Banyak kapal2 super gede tapi gak bisa mengakomodir, sama
juga bo’ong. Gitu kira2 anggapan pihak DSV. Mending operasikan
sendiri dan siapa tahu menjadi peluang biz anyar he 3x. Setidaknya juga, tahun lalu pernah mencoba dan berhasil juga koq.
Tindakan DSV gak bisa dipandang enteng, apalagi freight
forwarding ini belum lama mengakuisisi Panalpina dan Agility (GIL) sehingga secara
struktur + jaringan menjadi lebih solid dan komplit.
Selain DSV, di rute AE kini ada pemain baru dari
RRCina yakni China United Lines (CULines) yang awalnya mengoperasikan
kapal2 sekelas dengan yang dioperasikan DSV. Inikah ceruk pasar baru
di AE ?
CULines disinyalir mulai mengoperasikan kapal2 berukuran 5.000
TEUs dan jika benar, celah pasar AE mulai dimasuki pemain baru yang
lama kelamaan bisa mengorbit dan mengganggu kestabilan yang sudah mulai
terbangun saat ini.
Para pengamat memprediksi sikon panen ala pelayaran
besar ini akn berlangsung selama 2 (dua) tahun saja, setelah itu akan
terjadi keseimbangan baru. Setidaknya memanen 2 tahun cukup untuk
menutupi kerugian yang dialami pelayaran2 besar di tahun2 silam.
Mari kita lihat realisasinya saja. Sedangkan rujukan info2
sebelumnya terkait aktifitas DSV + CULines, silahkan baca info2 di : JT 020521 : DSV Masuk 3 Besar Dunia, Usai
Akuisisi GIL, JT 010521 : CULines Resmi Ekspansi ke Eropa ?, JT 280421 : DSV
Panalpina Akuisisi Agility JT 100321 :
Laila, Kapal Pertama CU Lines Masuk Hamburg, JT 230121 : CU Lines Jajaki Pasar
Asia – Eropa, JT 210121 : CULines Sang Pemain Baru AE.
Sumber : Dari Sana-sini / Foto : The Loadstar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar