Boleh
jadi, di era new normal ato adat kebiasaan baru (AKB), harga2 pun ikut
menikmati suasana new normal. Produk2 yang dikategorikan sebagai perlengkapan
medis dikenai
(seolah-olah) biaya premium ato khusus.
Sebagai
contoh, harga angkutan udara dari Shanghai, RRCina ke Amrik di kisaran angka USD
73 per kilo dan ini dianggap harga tertinggi yang pernah ada selama ini. Bukan
aji mumpung tapi prinsip ekonomi dimana pun akan berlaku.
Menurut
catatan Organisasi Kesehatan Dunia ato World Healt Organisation (WHO), para pelaku bisnis
mengenakan biaya yang "keterlaluan" (“outrageous”)
untuk menerbangkan dry ice + peralatan medis lainnya.
Chief of operations, support and logistics
WHO, Paul Molinaro, menyampaikan kepada kantor berita Reuters bahwa pihaknya ditawari harga USD 105
per kilo
untuk pengiriman dry-ice dari Texas ke Freetown, Sierra Leone.
Reuters
pun menyebutkan bahwa UNICEF, yang merupakan afiliasi dari PBB pun mengalami hal
serupa, karena pihaknya diminta menjadi pimpinan (leader) dalam proyek pendistribusian
vaksin di seluruh dunia.
Tahun
2019 pihak UNICEF membelanjakan anggaran antara USD 35-40 juta
namun taksiran UNICEF pulan, angka di tahun 2020 + 2021 akan semkin membengkak. Ada kemungkinan sewa
pesawat tetapi masih jadi opsi.
FedEx, UPS dan beberapa operator lainnya mengatakan
bahwa di akhir tahun ini, kiriman barang ritel memang sedan tinggi2nya,
ditambah lagi ada promo 11.11 serta 12.12 sehingga angkutan
udara menjadi idola.
Baru
pihak DP World + P&O Ferries yang menawarkan angkutan gratis untuk distribusi vaksin
namun untuk berapa lama, masih belum ada konfirmasi lebih lanjut. Sementara
barang kiriman laut, nampaknya akhir tahun 2020 sedang bersuka cita.
Kita
pantau saja dulu.
Sumber
: Dari Sana-sini / Foto : The STAT Trade Times.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar