Isu
hilangnya ribuan kontainer diatas kapal ONE Apus masih menjadi pergunjingan hingga saat ini.
Juga di kalangan perasuransian, karena taksiran awal berada di angkat USD 50
jutaan
gitu deh.
Setelah
pihak WK Webster selaku konsultan klaim industri maritim melakukan investigasi
menggunakan drone, memperkirakan nilai klaimnya bisa mencapai ratusan juta. Setidaknya USD 200
juta.
Berdasarkan
isi muatan, pihak konsultan memperkirakan kehilangan 1.816 kontainer setara USD 200
juta ato lebih, beberapa
diantaranya merupakan kontainer berisi barang2 berbahaya ato dangerous
goods / DG.
Kasus
kapal kontainer komersil berkapasitas 14.000 TEUs ini cukup menyita perhatian para pengamat,
apakah kejadian ini akan diumukan sebagai General Average (GA) ato ada
pertimbangan lain.
Pihak
Konsultan mengatakan, masih menunggu perusahaan pelayaran untuk merilis Bay Plan, "yang akan
sangat membantu dalam mengidentifikasi dampak insiden ini terhadap kepentingan
kargo individu".
Isu
ini bakal rumit karena melibatkan jurisdiksi Singapura, Jepang maupun Amrik. Selain itu juga,
ONE Apus dioperasikan di aliansi strategis THE Alliance, so pasti akan
melibatkan anggota lain selain ONE, seperti Hapag-Lloyd, Yang Ming + HMM.
Untuk
diketahui sepintas, kapal ONE Apus dihadang cuaca buruk pada hari Minggu 30/11 dalam perjalanan
menuju Long Beach, Amrik. Namun malang, kondisi tidak memungkinkan sehingga
kapal diarahkan kembali ke pelabuhan Kobe, Jepang untuk keperluan
investigasi.
Kita
ikuti terus perkembangannya dan rujukan sebelumnya terkait ONE Apus, silahkan baca JT 051220 : Update 1 – Insiden ONE Apus, JT 021220 : MV. ONE Apus
Terhadang Cuaca Buruk.
Sumber
: Dari Sana-sini / Foto : Shipping and Forwarding Resource.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar