Perkiraan
bahwa keluarnya Inggeris dari Uni Eropa (UE) bakal rumit,
sedikit terbukti. Setidaknya hingga pekan ini gak ada yang jamin semuanya bakal
selancar yang diharapkan oelh masyarakat internasional.
Inggeris
+ Uni Eropa memperingatkan bahwa kesepakatan dagang gak mungkin akan tercapai
besok, Minggu 13/12/2020 sementara minggu depan praktis sudah mendekati
persiapa Natal + Tahun Baru. Lagi, kayaknya kesepakatan sulit maujud.
Perdana Menteri Boris Johnson telah berada di
Brussel sejak Selasa pekan ini dan mengatakan perundingan akan berlangsung
hingga Minggu, 13 Desember 2020. PM Inggeris telah bertemu Presiden
Komisi Eropa Ursula von de Leyen dalam sebuah makan malam untuk membicarakan
kesepakatan dagang yang masih alot.
Jika
kesepakatan perdagangan tidak tercapai dan diratifikasi
oleh kedua belah pihak pada 31/12/2020, Inggris dan UE dapat mengenakan pajak dan
tarif pada barang masing2. Hal ini dapat menyebabkan harga lebih tinggi.
Kemarin,
Johnson memimpin pertemuan di Downing Street dengan menteri Pejabat
Kabinet Michael Gove + pejabat senior untuk melakukan inventarisasi rencana skenario tanpa
kesepakatan.
Uni
Eropa telah menolak permintaan Johnson untuk melewati Komisi
Eropa
dan berbicara langsung dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir
Jerman Angela Merkel tentang masalah yang belum terselesaikan. Menurut pejabat UE, dia
diberitahu bahwa diskusi hanya bisa dilakukan melalui kepala
negosiator blok itu, Michel Barnier.
Namun
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas memberikan nada yang lebih optimis. Maas percaya
bisa menemukan solusi dalam pembicaraan itu sulit tetapi mungkin, Bagus, gitu
dunk, gak gampang putus asa.
Semoga
membuahkan hasil positif.
Sumber
: Bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar