Turki merupakan sebuah negara yang penuh sensasi.
Bagaimana tidak ? Kemarin baru saja Presiden
Turki, Recep Tayyip Erdogan mendeklarasikan
sebuah museum Hagia
Sophia menjadi mesjid kembali. Eropa sempat meradang tapi sesaat saja.
Kebetulan negeri ini memiliki
sebuah maskapai penerbangan yang kuat di bidang kargo,Turkish Cargo. Maskapai ini meng-klaim berhasil meningkatkan market share hingga angka 5
persen, sebelumnya di kisaran angka 4,1 persen di tahun lalu.
Dalam press release, maskapai
merujuk data dari World
ACD yang menunjukkan pasar kargo udara turun 28,5 persen year-on-year di bulan Mei, dan 5
(lima) bulan pertama permintaan turun sampe 18 persen.
Pihak Turkish Cargo memberikan
alasan, pasar kargo udara boleh turun tapi pesawat penumpang yang dimilikinya
sebagian dipake untuk operasi angkutan barang dan pihak manajemen meng-iya-kan.
Apa ada yang salah jika demikian
? Maskapai lain yang memanfaatkan konversi pemanfaatan seperti itu adalah Lufthansa + Singapore Airlines. Bisa jadi maskapai lain pun ada yang meniru pola
demikian.
Intinya, di masa pandemi
Coronavirus dibutuhkan inovasi
+ kreatifitas agar perusahaan
tetap bisa selamat melewati badai ini. Gak semua bisa beradaptasi loh. Merubah
sebuah kebiasaan itu butuh waktu.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar