Kabar
kurang bagus datang dari markas PIL, yang baru saja ditinggal mendiang sang
pendiri minggu lalu. Kini sang pewaris yang cukup kewalahan untuk menutup
sejumlah hutang yang kabarnya jatuh tempo.
Karena
Singapura mulai memasuki masa resesi dan gak bisa dipungkiri semua sektor terkena
imbasnya, PIL pun merasakan hal yang sama. Punya kapal banyak + menduduki
ranking 10 besar, Pacific International Lines punya beban sendiri.
SS
Teo sebagai penerus kerajaan PIL dikabarkan sudah menghubungi para broker kapal
untuk menjual 3 (tiga) unit kapal lamanya, bisa juga lebih. Tergantung tekanan
dan kebutuhan yang harus diselesaikan oleh PIL.
Kabarnya, ke-3 kapal yang ditawarkan sudah mendapat calon pembeli. Temas Line (asal Indonesia) menaksir kapal berusia 18 tahun, Kota Ganteng (kapasitas 2.475 TEUs), sedangkan pembeli asal Yunani berminat dengan kapal berusia 13 tahun, Kota Laju (4.253 TEUs). Satunya lagi Kota Jasa (1.728 TEUs, 19 tahun) dilirik pembeli yang gak mo disebutin namanya. Penglaris nih ....
Menurut
data VesselsValue, saat sang pendiri Y C Chang meninggal dunia di usia 102 tahun beberapa waktu
lalu, jumlah kapal yang dimilik PIL ada 96 unit, 78 kapal diantaranya
merupakan kapal kontainer. Sisanya kapal bulk + multipurpose.
Bulan
Juli lalu, saat dikabarkan PIL mengalami kesulitan keuangan, sovereign
wealth fund (SWF) yakni Temasek Holdings, berjanji akan
mengucurkan dana bantuan namun belum tahu kelanjutannya.
Bahkan
ada investor baru, Heliconia Capital Management yang setuju untuk
menggelontorkan dana USD 100 – 110 juta serta menjanjikan
investasi maksimal di angka USD 450 juta. Makanya daripada
jatuh ke tangan asing, Temasek cepat bertindak.
Selama
2 (dua) tahun belakangan PIL banyak menjual aset untuk menghidupi
perusahaannya agar tetap berkibar + bisa beroperasi. PIL didirikan
tahun 1968 dan kini masuk 10 besar operator kontainer terbesar di dunia.
Di
awal tahun 2020, jumlah agregat kekuatan PIL tercatat 400.000
TEUs.
Namun dengan adanya penjualan aset2 tadi, bisa jadi akan merubah komposisi slot
yang dimiliki ada penyesuaian. Kita tunggu update-nya saja ya.
Rujukan
sebelumnya, silahkan baca : JT 090920 : Pendiri PIL Meninggal Dunia.
Sumber
: Dari Sana-sini / Foto : Container Management.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar