Sebagai salah
satu gerbang masuknya barang ke negeri Samba,
pelabuhan Santos perlu pemulihan
beberapa hari ke depan agar aktifitas di pelabuhan berjalan seperti semula.
Seperti diketahui, pelabuhan Santos sempat lumpuh dan ditutup selama 8 (delapan) hari akibat kebakaran
hebat.
Penyebab
utamanya yakni saat terminal tangka penimbun bahan kimia "Ultracargo"
terbakar tgl 02/04 lalu. Tak
dinyana, kebakaran meluas dan memerlukan waktu seminggu lebih untuk
memadamkannya. Oo ... Ooh lumayan dunk ya.
Penutupan Brazil Terminal Portuaria dan juga
pembatasan arus truk masuk dan keluar, sempat lumpuh beberapa hari sehingga
sekarang dampaknya arus balik muatan jadi melimpah / membludak - demikian
sebagaimana dilaporkan media "Journal
of Commerce" (JoC).
Sembilan
kapal bergiliran menunggu antrian dan ada pula yang dialihkan ke terminal
terdekat. Intinya, adanya pemindahan rute, bongkar muat dan lain-lain gak bisa
dihindari. Yang terpenting, kegiatan utama harus jalan dan gak pake lama.
Penundaan 8 hari plus penyesuaian diri akan cukup melelahkan.
Tumpukan
kontainer impor sudah gak usah dibilang. CEO
Maersk Line Brazil, Peter Gyde cuma berupaya meminimalisir agar aktifitas
bongkar muat bisa dipercepat. Ada sekitar 1.000
kontainer Maersk yang dipindahkapalkan.
Antrian truk
mengular, dan bisa mencapai 20 km
diluar sana hingga arah jalan tol Anchieta
Highway. Hal ini diijinkan oleh pihak pengelola jalan tol, untuk mengurangi
limpahan muatan agar bisa segera terurai. Selama kebakaran terjadi, sejumlah
pelayaran termasuk Maersk Line mengalihkan bongkar muat ke Embraport.
Saat
kejadian, api melalap 6 (enam) tangki
penimbun ethanol dan gasoline berkapasitas 214.000 barrels namun saat
kejadian tangki-tangki tsb tidak terisi penuh. Tangki ini dimiliki kelompok
usaha Grupo Ultra, Brazil. Tak lama kemudian, akses jalan ke pelabuhan diblok
oleh pihak kepolisian dan pihak adpel melarang kapal masuk kawasan tersebut
(terminal Alemoa).
Keterlambatan
barang, lebih banyak ke pengadaan stok kacang
tanah, jagung dan gandum serta sebagian
gula yang merupakan komoditi ekspor
andalan Brazil - demikian sebagaimana dikutip oleh kantor berita Reuters.
Statistik
Maret kemungkinan besar akan terpengaruh namun setelah api bisa dikuasai,
harapannya outlook bulan April akan kembali normal. Demikian sebagaimana
disampaikan direktur eksekutif National
Cereals Exporters' Association, Anec, Sergio Mendes.
Siiip, semoga
kembali normal Santooooos.
Sumber : Dari
Sana-sini / Kredit Foto : Gcaptain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar