Niatan
pemerintah menyambungkan berbagai moda dalam satu jaringan operasi transportasi
makin mendekati kenyataan. Selasa 07/04
telah dilakukan uji coba KA pelabuhan untuk ke-3 kalinya, sebelum peresmian di
hari Kamis 09/04.
Rencananya,
angkutan kontainer reefer akan menjadi ajang pembuktian bahwa birokrasi bisa dipermudah
dan biaya seyogyanya bisa dipangkas. Seberapa efektif dan efisien, semua pihak
pasti sedang mengkalkulasi.
Setidaknya,
pilihan baru untuk memenangkan persaingan, terbuka lebar. Para pengusaha bisa memilih
moda kapal laut, angkutan darat, angkutan udara ato kereta api (KA). Selama ini
rute Jakarta – Surabaya p.p didominasi angkutan truk dan sesekali kapal laut.
Uji coba angkutan KA ini dari Stasiun
Kalimas Surabaya ke pelabuhan Tanjung Perak dan kembali ke Stasiun
Kalimas. Nantinya kontainer yang diangkut dari pelabuhan bisa langsung dikirim
ke Jakarta, tanpa harus transit via Stasiun Kalimas lagi.
Tuh
khan, sudah memangkas satu rantai biaya. Bayangkan dengan biaya mel-melan,
menunjuk pengurus trucking dan lain sebagainya. Mematikan bisnis trucking ? Gak
juga ‘lah. Satu rangkaian KA terdiri dari 20
gerbong datar (GD), max 40 TEUs ato
20 FEUs doank.
Ada
yang bilang dapat mematikan moda lain ? Dari mana sejarahnya ? Wong kontainer jumlahnya
ribuan gitu, mana mungkin dengan kue 40 TEUs mampu merugikan biz trucking ?
Jangan
dialihkan alias dipolitisir, isu lesunya order angkutan jalan darat pindah ke
angkutan KA gak sepadan jumlahnya. Selama Januari sampe Maret 2015, semua angkutan
mengalami pendarahan / kontraksi serius agar bisa tetap “survive”.
Bahwa
pemerintah mempunyai ide untuk mengalihkan beban jalan raya di pantura yang
sudah krodit, gak salah khan ? Tiap tahun biaya perbaikan jalur pantura
menyedot berapa duit tuh ? Kalo buat double-double
track, bisa jadi angkutan barang antar-kota
antar-propinsi tambah efisien dan saat ber-Lebaran arus mudik lancar tuh.
Bagaimana
menurut pandangan Pembaca ? Cukup nyoba ini dulu khan ? Tetap semangat !
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar