Bukan ngeledek tapi ini yang bisa dibilang di industri
pelayaran dalam beberapa bulan terakhir. Heboh datangnya kapal-kapal gede
sedang menjadi momok yang diperbincangkan pelayaran global, sampai timbul
olok-olok diatas.
Hari gini gak punya kapal gede ? Ya pasti ada yang kurang
setuju dan silahkan saja. Sah-sah aja koq mau ngomong apa. Cuma anggapan ini
dikeluarkan oleh Drewry Maritime yang memang punya spesialisasi dibidangnya.
Apabila sebuah pelayaran ingin tetap hidup, harus berani
melakukan lompatan drastis. Seperti cerita dalam sebuah filem masa lalu, “Quantum
Leap”. Lompatan dahsyat tetapi penuh perhitungan. Gegabah dengan langkah yang
ditempuh bisa langsung bangkrut ato
bakal terseok-seok.
Kapal gede disini maksudnya kapal berkapasitas 18.000
TEUs dan diatasnya, bahkan kini ancer-ancernya mendekati angka 20.000 TEUs.
Artinya pelayaran yang memiliki kapal jenis ini mempunyai slot-cost yang kompetitif.
Tak hanya perkara slot-cost. Tekanan dari mitra pelayaran
sesama anggota aliansi strategis kadang membuat pelayaran terkait senewen. Lha
biaya untuk membangun kapal gede itu gak sedikit dan supaya sepadan, otomatis
anggota harus punya kapal yang setara dunk.
Untuk jangka waktu tertentu, bisa saja pelayaran lain
ikutan buying-slot tetapi untuk jangka waktu lama, otomatis pelayaran besar
harus ikut membangun armada bersama ato berbagi tugas di saat membuka servis
jarak jauh, semisal Asia – Eropa (AE). Gitu.
Setidaknya dibutuhkan 12 unit kapal 18.000 TEUs untuk
bisa mendapatkan frekuensi mingguan namun minimal ada 2 (dua) anggota yang rela
berbagi, itu sudah cukup aman. Contohnya, 2 anggota G6 (MOL dan OOCL) kabarnya
tengah membangun masing-masing 2 x 18.-20.000 TEUs. Total jadi 12 unit.
Aliasni seperti ini secara umum lebih menghemat anggaran
pelayaran bersangkutan. Bayangkan bilsa setiap pelayaran membangun armada AE dengan
12 unit ? Wooow bingitz deh ya. 2M (Maersk Line, MSC) serta Ocean 3 (CMA CGM,
CSCL, UASC) berhasil membuktikan hal tersebut.
Saat ini saja, total order maupun kapal aktif untuk
ukuran 18.000 TEUs dan diatasnya, sudah melewati angka 1 juta TEUs, pesanan
terakhir datang dari Evergreen yang ngeborong 11 unit 20.000 TEUs. Hmmmm sadis
nih !
Pelayaran lain hanya bisa bermain di rute lain ato
mengoptimalkan slow speed. Opsi lain belum bisa direkomendasikan. Biarlah
masing-masing pelayaran mencari solusinya. Konsultan khan memberikan ide yang
mungkin saja. Porsi tidak mungkin tapi tetap ditempuh pelayaran lain, itu
urusan berbeda.
Jadi, hari gini gak punya kapal gede alias ultra large containership
/ ULCS ? Intinya, di pasar bakal sulit bersaing. Itu aja sih. Karena aliansi
strategus akan memainkan bidaknya, cepat ato lambat. Waspadalah !
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar