Pelayaran asal Jerman, “Hapag-Lloyd” (H-L) kini
mendeklarasikan diri sebagai pelayaran ke-4 terbesar di dunia, setelah
(belum lama ini) membeli pelayaran Cile, “Compania Sud Americana de Vapores”
(CSAV).
H-L secara khusus, tertarik kepada kapal-kapal ultra-large
container ship (ULCS) yang kini dikategorikan di kapasitas antara 14.000
– 20.000 TEUs. Bukannya H-L gak mau bikin, saat ini masih blon perlu
bingitz.
Dalam analisis H-L, selama 6 (enam) bulan saja,
harga bahan bakar minyak (BBM) turun hampir 33 persen. Lantas, apa
untungnya punya kapal gede-gede tapi gak ngehasilin ? Ditambah lagi, Amrik
sebelah barat sedang kongesti, dilanda pemogokan dan tariff masih morat-marit.
Kondisi ini malah dipergunakan oleh H-L untuk keperluan
konsolidasi – demikian ujar CEO H-L Rolf Habben Jansen, dalam
sebuah wawancara dengan media “Journal of Commerce” (JoC). Selain
H-L, rupanya mitra kerja di aliansi strategis juga berpandangan serupa.
Mitra kerja H-L di “G6”, yakni : APL, HMM, MOL, NYK dan
OOCL. Semuanya saat ini berpikir moderat. Sementara 3 (tiga) aliansi
strategis besar lainnya : 2M (Maersk-MSC), O3 (CMA CGM, UASC, CSCL) dan
CKYHE (COSCO, “K” Line, Yang Ming, Hanjin Shipping, Evergreen).
Diantara 4 (empat) aliansi besar tersebut, hanya G6 yang
tidak mempunya kapal container antara 14.000 – 20.000 TEUs. H-L dan anggota G6
lainnya akan memutuskan untuk ikutan membangun kapal besar hingga diatas 20.000
TEUs, sekitar April / Mei 2015 mendatang.
H-L memiliki target harus bisa berhemat USD
300 juta, padahal di semester 1 lalu saja, H-L sudah cukup merana
dengan loss EUR 100 juta. Dari
sekian banyak pelayaran, H-L memiliki servis terlengkap bias menerima door-to-door.
Tugas kedepannya, H-L akan berupaya mengeliminasi
servis-servis yang bersinggungan satu sama lain serta mengoptimalkan network
yang dimiliki agar H-L kembali meraih kejayaan di lautan luas. Juga anggota G6
lainnya harus sepaham, terutama dalam hal membangun kapal.
Congrtas !
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar