Ini bukan saja bagus untuk kegiatan kampanye perusahaan
melalui "Corporate Social
Responsibility" (CSR) tetapi juga di alam nyata, inovasi terkadang
membutuhkan pengorbanan. Untuk memasyarakatkan penggunaan bahan bakar berupa gas alam cair / LNG, khususnya kapal
kontainer seukuran ini (ULCS - ultra
large containerships) sangat diperlukan kampanye ato sosialisasi. Udk,
cadangan bahan bakar lain sudah mulai mengendor lho stoknya.
Persediaan gas alam cair, masih cukup banyak tersimpan di
berbagai belahan dunia. Perusahaan minyak masih suka dan fokus di bahan bakar yang
lazim di konsumsi saat ini. Untuk bahan bakar gas (BBG) mirip yang ada di Tanah
Air, sayang aja gak jalan karena nyaris SPBU-nya gak tersedia. Coba diupayakan
setiap sekian puluh km ada SPBU BBG. Niscaya masyarakat lambat laun akan pindah
juga.
Adalah "United
Arab Shipping Company" (UASC) yang sudah berniat, menggunakan pola
hibrida untuk bahan bakar kapal terbarunya. Kapal pertama yang siap
diuji-cobakan yakni "Sajir",
dinamai di galangan kapal Hyundai Heavy
Industries (HHI), Ulsan, Korea Selatan. Kapal tipe ini bahkan disebut-sebut
sebagai "the most eco-efficient
vessels", pokoknya paling efisien deh.
UASC memesan kapal sekelas ini - diberi kode "A15" - artinya kapal
kontainer yang memiliki kemampuan muat hingga 15.000 TEUs ato mendekati angka tersebut. Ada media cetak lain yang
menyebut kapasitas maksimal A15 yakni hanya 14.993 TEUs. Beda tipis sebenarnya tapi ya itulah bisnis dan kalo
gak ngaruh banget, biarin aja.
Ketentuan internasional yang akan diberlakukan untuk
semua kapal niaga nantinya harus mengacu ke IMO - Energy Efficiency Design Index (EEDI) maka nilainya kapal
Sajir mendekati angka 50 persen dibawah ketentuan tahun 2025.
Kapal Sajir, akan dioperasikan di rute Asia - Eropa (AE) dan tipe A15
selanjutnya menanti masuk armada UASC dan 6 (enam) unit kapal +18.000 TEUs
(A18-class) juga bakal menyusul. Totalnya ada 17 unit ULCS yang bakal
memperkuat pasukan UASC di tahun-tahun mendatang.
Manajemen UASC berharap kapal kontainer yang didisain
sangat ekonomis ini bisa membuktikan diri, diterima di masyarakat sehingga
kapalnya penuh muatan dan motto hemat energi bisa dibuktikan dengan kehadiran
Sajir dan 16 unit saudara-saudaranya di industri maritim global.
Selamat dan sukses ya buat UASC. Program ekspansinya maut
cuma sayang di Indonesia sempat
keburu pindah ke lain hati. Jadi gak sempat menikmati masa kejayaan UASC hik
hik hik. Namun demikian, semoga sukses dan tooop deh.
Sumber : UASC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar