Dunia masih berduka, gak cuma Malaysia si pemilik
pesawat Boeing dengan nomor penerbangan MH-17. Untuk kali kedua, maskapai
penerbangan negeri Jiran tengah diuji oleh masyarakat internasional, bagaimana
solusi yang ditawarkan.
Sebelumnya, ada pesawat MAS MH-317 yang hingga
hari ini masih misterius keberadaannya, ditambah lagi minggu lalu muncul berita
duka berikutnya, pesawat MAS MH-17 dirudal oleh kelompok gerilyawan yang konon
pro-Rusia.
Sulitnya, bila penerbangan berada di jalur konflik, siapa
pun bisa menjadi korban, gak peduli sipil, militer, pejabat pemerintahan, orang
baik ato jahat. Kini pemerintah Malaysia tengah berupaya untuk mencari bukti
dan melakukan investigasi independen.
Masalahnya, itu daerah konlik. Jangankan investigasi,
untuk evakuasi korban MH-17 pun sulitnya bukan main. Berdasarkan manifest
penumpang yang dikeluarkan pihak MAS, lebih dari 20 keluarga langsung hilang.
Dua keluarga yang terdiri dari 6 orang, berasal dari
Belanda dan Malaysia, tewas dalam kejadian ini. Sementara ada beberapa keluarga
lainnya, kehilangan 3, 4 hingga 5 orang. Sebagian korban meninggal adalah
anak-anak dan berusia dibawah 12 tahun. Astagfirullah al adzhiim.
Jinte
Wals adalah anak berusia 15 tahun, dan akan pergi berlibur
bersama keluarganya. Namun kenyataan berbicara lain, dia tewas bersama Jorgen
(ayahnya), Nicole (ibunya), Brett (kakak laki-laki), Amel
(adik Jinte, 12 tahun) serta Solenn (adik Jinte, 9 tahun).
Keluarga Wals berasal dari kota kecil Neerkant di Belanda.
Tragis dan merupakan pekerjaan biadab dari orang-orang
yang tidak bertanggung jawab, mengorbankan nyawa orang tak berdosa untuk sebuah
pertikaian ato kepentingan politik tertentu. Kini pemerintah Ukraina dan Rusia
tengah berdebat, siapa yang sebenarnya menembak pesawat MH-17.
Belakangan, jenazah korban MH-17 dievakuasi menggunakan
kereta api (KA). Sudah ditemukan 291 jenazah berikut perlengkapan
yang mereka bawa dan sempat diselamatkan tim (lihat foto yang dirilis oleh
kantor berita Reuters).
Tim monitor evakuasi berasal dari Organization for Security and
Cooperation in Europe (OSCE) dan tim anggota sempat memeriksa KA yang
dilengkapi dengan alat pendingin yang digunakan untuk membawa jenazah korban
insiden MAS MH-17.
Foto ini dirilis Reuters di kota Torez pada tgl 21/07
dan yang menyediakan KA ini adalah pemerintah Ukraina. Proses evaluasi ini
dikawal ketat oleh tentara pemberontak pro-Rusia,
beberapa diantaranya menutup hidung karena bau menyengat dari korban MH-17.
Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 180714 : Pesawat MAS MH-17 Dirudal Kaum
Separatis dan JT 170714 : Pesawat MAS MH -17 Jatuh Ditembak.
Turut bersimpati dan berduka cita.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar