Perkembangan terkini di industri pelayaran global adalah
rencana penggabungan sistem operasi 3 (tiga) pelayaran besar dunia, yang
dikhawatirkan bakal mengguncang stabilitas harga. Pasalnya, yang bakal
berkolaborasi merupakan pelayaran terbesar diurutan 1, 2 dan 3 dunia.
Regulator di RRCina, Eropa dan Amrik kabarnya tengah
mengkaji lebih jauh, dampak apa yang bisa ditimbulkan apabila ketiganya bersatu
melalui mekanisme vessel-sharing agreement (VSA), yang belum pernah ada
sebelumnya.
Belum pernah ada karena saking besarnya dominasi mereka
di dalam perdagangan internasional, terkait angkutan laut. Armada kapal milik
“Maersk Line”, “MSC” dan “CMA CGM” bila disatukan dalam satu operasi, akan
berjumlah 252 kapal kontainer beragam ukuran.
Yang pasti, kapal sebanyak itu memiliki kapasitas 2,6
juta TEUs – termasuk didalamnya kapal generasi terbaru “triple-E” milik Maersk
Line yang memiliki kapasitas terbesar saat ini yakni 18.270 TEUs serta MSC dan
CMA CGM dengan kapal 16.000 TEUs.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sebelum persetujuan
dari otoritas terkait keluar maka pola operasi dan penambahan staff tidak
dimungkinkan dulu. Hal ini disepakati bersama oleh Vincent Clerc (Maersk Line),
Diego Aponte (MSC) dan Rodolphe Saade (CMA CGM).
Menurut media “Lloyd’s List” maupun “Containerisation
International” (CI), persiapan aliansi startegis berkode “P3” ini baru bisa
operasional di kuartal 2 – 2014. Lantas otoritas terkait, akankah secepat itu
merekomendasikan boleh tidaknya P3 beroperasi ?
Kita tunggu saja tanggal mainnya ya.
Sumber : LV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar