Sejak hari Senin 14/01 curah hujan menunjukkan aktifitas
meningkat sehingga mencapai puncaknya di hari Kamis 17/01 dan Jumat 18/01,
ibukota Republik Indonesia lumpuh total akibat terjangan banjir hebat dan
mayoritas transportasi dibuat gak berdaya.
Sebagai contoh, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui
anak perusahaannya KCJ yang mengoperasikan kereta api (KA) penumpang commuter
line dikabarkan merugi hingga sekitar Rp 40 milyar selama banjir berlangsung.
Bahkan di beberapa ruas, rel KA mengalami kerusakan
akibat gerusan air bah yang dahsyat sehingga demi keselamatan penumpang, PT KAI
membatasi operasional KA di beberapa area. Hal tersebut berlaku di sekitar wilayah Jabodetabek.
Tanpa ingin menyalahkan pihak mana yang patut ditunjuk
dan pihak mana yang benar, biarlah Gubernur DKI Jokowi beserta jajarannya yang
mengurusi itu. Kitaorang cukup memberikan gambaran umum saja.
Menyedihkan. Itu aja yang bisa terucap dari seorang awam
atas sikon banjir minggu lalu di Jakarta dan sekitarnya. Detilnya, Pembaca
lebih hebat dan lebih tahu ketimbang penulis. Inilah gambaran dahsyatnya banjir
Jakarta.
Thamrin dan Sudirman ibarat kolam raksasa dengan jantung
bunderan Hotel Indonesia (HI) sebagai ikon pusat biz, nyaris gak bernyali. Diam
seribu bahasa dan mungkin akan menghela nafas, seandainya diijinkan buka suara.
Ikut prihatin ... Pusat bisnis komersil aja begitu ngga berdaya, denyut nadi perekonomian seolah tak bergerak sejenak hik hik hik.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar