Produsen kontainer terbesar di dunia, China International
Marine Containers (CIMC), memerlukan dana tambahan USD 600 juta selama 3 (tiga)
tahun kedepan – guna meringankan beban utang yang dipikul.
Dalam sebuah pernyataan yang diteruskan via website Hong
Kong Stock Exchange, afiliasi CIMC yang berkantor di Hong Kong sudah
menandatangani perjanjian dengan Bank of China dan Bank of America Merryl Lynch
guna memfasilitasi transaksi tersebut.
Secara terpisah, rival utama asal Singapura yakni
Singamas Container Holdings ato produsen kontainer ke-2 terbesar setelah CIMC,
kabarnya mengalami nasib lebih buruk akibat imbas krisis Eropa dan Amrik.
Para analis ngga menyebutkan secara spesifik jumlah
kerugian yang diderita CIMC maupun Singamas namun yang pasti, orderan kontainer
dari pelayaran anjlok sebagai dampak terlantarnya sejumlah kapal besar (idle
ships) dan akhirnya diparkir di sejumlah tempat.
Pembeli terbesar produk kontainer mereka adalah operator
pelayaran langsung sehingga bila mereka sakit alias raport-nya jeblok, maka
rantai pemesanan kontainer baru pun ikut tertahan. Belum lagi perusahaan
persewaan kontainer (leasing company) yang ikut-ikutan prihatin.
Tetap prihatin dan semoga perbaikan kondisi perekonomi
dunia bisa bergulir normal kembali.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar