Bisa jadi yang paling puyeng dalam 1-2 hari ini ya
manajemen Evergreen Marine, Shoei Kisen Kaisha + Otoritas Suez Canal yang sedang menghadapi
kapal Ever Given, yang kandas dengan posisi melintang sejak Selasa pagi hingga saat
informasi ini disampaikan.
Antrian pun mengular sekitar 150 kapal berbagai
ukuran menunggu giliran supaya bisa melewati Terusan Suez, sebagai salah
satu upaya memotong waktu tempuh dari Asia menuju Eropa
dan sebaliknya, menggunakan jalur ini.
Kapal gede ini dioperasikan oleh perusahaan pelayaran asal Taiwan,
Evergreen Marine dan dibangun tahun 2018, masih tergolong gres ‘lah.
Jika ditanya kenapa bisa kandas, pertanyaan itulah yang sedang diselidiki oleh
otoritas terkait.
Jika penanganannya berlarit-larut dikhawatirkan ada yang
memelopori via Tanjung Harapan, Afrika Selatan dan harus mengitari
benua Afrika, no way. Ongkos bahan bakar pastinya jadi bengkak. Tetapi
upaya penyelamatan sudah diupayakan dengan mengapungkan hingga mendorong dengan
kapal tunda, namun belum berhasil.
Secara data, 30 persen volume perdagangan dunia yang
menggunakan kontainer, melewati terusan sepanjang 193 kilometer
setiap harinya dan 12 persen total perdagangan dunia untuk semua
komoditi (barang2, minyak, gas, gandum dlsb) menggunakan rute ini.
Jadi betapa vitalnya Terusan Suez dilihat dari kacamata operator pelayaran global. Macet satu hari saja alias mampet karena kapal kandas, sudah bisa dihitung jumlah kerugiannya otoritas Suez Canal – nanti disusulkan.
Namanya juga musibah, gak ada yang kepingin. Tambahan info
saja dari sang manager yang mengelola kapal Ever Given, Bernhard Schulte
Shipmanagement bahwa ke-25 kru kapal dalam kondisi selamat.
Saat kejadian, kapal Ever Given dipandu 2 (dua) unit
kapal pandu dan kapal sedang dalam perjalanan ke Rotterdam, Belanda.
Kini nyatanya sudah menghabiskan waktu di Semenanjung Sinai selama 2
hari.
Pemilik kapal sebenarnya adalah Shoei Kisen Kaisha Ltd,
Jepang. Pihak manajemen Shoei sudah menyampaikan permintaan maaf dan
segera mencarikan solusi agar Terusan Suez bisa beroperasi kembali secara
normal serta kapal Ever Given bisa melanjutkan perjalanan kembali.
Jika lewat dari seminggu,
implikasinya akan luar biasa terhadap pasok barang2 kebutuhan pokok, minimal
antara Asia dan Eropa. Toko2 di Eropa akan banyak kekurangan stok barang ato
setidaknya barang terlambat tiba di tujuan.
Belum lagi usai, ongkos (baca : ocean freight) akan
bertambah mahal jika kapal nantinya harus melewati Tanjung Harapan serta
berbagai kemungkinan lain, semisal angkutan udara (air freight) serta kereta
barang dari RRCina ke Eropa akan ketiban rejeki.
Semoga cepat bisa diselesaikan. Saat ini kondisi kapal Ever
Given ya pasrah, dalam kondisi masih kandas. Rujukan sebelumnya, silahkan baca JT
240321 : Ever Given Sebabkan Antrian Di Suez.
Sumber : SMH – Independent / Ilustrasi : VesselFinder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar