Di laporan konsolidasi perusahaan, maskapai penerbangan Korean Air Lines (KAL) berhasil mencatat operating
profit KRW 109 milyar (= USD 97,55 juta) di tahun 2020. Pastinya
angkutan barang ikut berkontribusi didalamnya.
Saat jumlah penumpang terkendala sejak pandemi
Coronavirus di awal tahun 2020, angkutan barang berhasil
menggantikan margin setiap maskapai penerbangan, salah satunya ketiban rejeki
yakni distribusi vaksin ke seluruh dunia.
Penjualan angkutan barang KAL meningkat 66 persen
menjadi KRW 4,3 milyar sedangkan angkutan penumpang anjlok 74 persen.
Bisa dibayangin dunk kalo angkutan barang gak berkontribusi, KAL pasti
berdarah-darah.
Hal ini gak cuma berlaku di KAL tetapi juga hampir disemua
maskapai penerbangan yang memiliki divisi angkutan barang. Di masa jayanya
maskapai penerbangan, angkutan penumpang seperti dewanya tetapi di saat krisis
keadaan berubah 360 derajat.
Manajemen KAL mengambil keputusan yang benar, di saat
krisis berlangsung, langsung menggeser target pasar dari penumpang ke
barang dan hasilnya memang luar biasa. Perusahaan untung !
Kuatnya permintaan di angkutan udara + ditunjang
harga yang sedang meroket memungkinkan KAL mendapat keuntungan
disini. Bahkan Januari 2021 pun kapasitas angkut sangat padat – demikian
menurut CLIVE Data Services.
Jadi manajemen KAL pun berkeyakinan, akuisisi terhadap
maskapai Asiana Airlines tahun lalu merupakan keputusan yang tepat. Emang
kaga salah Bro. Pas bingitz.
Sumber : Dari Sana-sini / Foto : Pulse News Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar