Pelayaran Jepang yang bermarkas di Singapura,
Ocean Network Express (ONE) mengalami
kemerosotan pendapatan 11,2
persen. Penyebab utamanya, apalagi
selain pandemi Coronavirus yang harus diakui memang menjadi penyebab jebloknya
sendi2 perekonomian sebuah negara.
Pihak pelayaran mengatakan telah
berjuang dengan tarif angkutan yang lemah di awal April. Namun, bersyukur harga
bisa stabil hingga akhir April karena ekspor
RRCina mulai pulih.
Profitabilitas dicapai pada kuartal pertama (Q1) ini karena ONE mempromosikan pengurangan biaya
sambil mengoptimalkan efisiensi di rute Asia-Amrik
+ Asia-Eropa dan juga diuntungkan
dari adanya penurunan harga bahan bakar.
Pandemi Covid-19 telah
menyebabkan kekacauan di seluruh industri dan gangguan perdagangan di pelabuhan
di seluruh dunia dan ONE membukukan penurunan volume 20 persen di kuarter
pertama, lapor Loadstar
London.
Pendapatan ONE didorong oleh
penurunan harga BBM 20 persen menjadi USD
348 per ton + biaya tambahan yang
dikenakan ke pihak Customer untuk bahan
bakar rendah sulfur. Laba ONE untuk
kuartal tersebut melonjak cukup besar.
Harga ONE rata2 bisa mencapai USD 1.023 per TEU sedangkan OOCL berkisar di USD 917 per TEU. Di level ini aja sudah bisa diukur kadar keberhasilan
efisiensi yang dijalankan tetapi masih ada Q3 + Q4 di tahun 2020. Semuanya akan
membuktikan keberhasilan konsep efisiensi tadi.
Good luck !
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar