Ahh macam penerimaan mahasiswa
baru saja, ada gelombang satu, gelombang dua dan seterusnya. Yang terjadi
sekarang adalah gelombang pasang surut ekonomi dunia yang semakin gak menentu.
Klo memang mo menutup akses alias
lockdown seperti yang dilakukan pemerintah RRCina tempo hari di Wuhan, pasti sulit bukan kepalang tanggung. Butuh pengorbanan,
disiplin serta kesabaran warganya supaya bisa bertahan untuk hidup.
Bagaimana sugesti supaya tetap
optimis ditengah wabah Coronavirus
/ Covid-19 saat itu ? Walaupun sudah
dinyatakan relatif
aman dan sejumlah fasilitas umum serta pabrik, telah
beroperasi kembali. Bukan jaminan Covid-19 kabur dari Negeri Panda.
Buktinya, hari Rabu kemarin, tgl 17/06 sejumlah jadual penerbangan dari 2 (dua) bandara internasional di Beijing dibatalkan, menyusul diketemukannya
serangan Covid-19 gelombang kedua terhadap warga ibukota RRCina tersebut.
Ada 1.255 jadual penerbangan
dalam beberapa hari ke depan dari dan ke Bandara
Ibu Kota Beijing (BCIA) + Bandara Daxing
dibatalkan, demikian data statistik Flight
Master. Bus antar propinsi pun langsung
dinon-aktifkan dari Beijing.
Sejumlah maskapai, seperti Air China, China Southern Airlines, China
Eastern Airlines, Hainan Airlines + China United Airlines telah mengembalikan uang pembelian tiket secara
penuh kepada para penumpang dari dan tujuan Beijing. Demikian moda transportasi
kereta api (KA) melakukan hal serupa.
Korban yang dilansir mencapai 135 orang. Kita tunggu kelanjutannya seperti apa.
Sumber : Dari Sana-sini / Foto : CNN Indonesia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar