Prediksi yang senantiasa dipakai adalah
milik World Bank (WB), apalagi terkait pertumbuhan
ekonomi global. Jarang2 orang di
republik ini tertarik dengan data dan cara mengolahnya. Mengumpulkan jago tapi
gak bisa menelaah, sayang juga.
Laporan Global Economic Prospects, menyebutkan bahwa ekspansi global akan meningkat
hingga 2,5 persen untuk 2020 dari laju pertumbuhan 2,4
persen pada 2019, sebagian besar berkat
stabilnya kondisi di beberapa negara berkembang.
Pertumbuhan
ekonomi di kelompok negara-negara maju diperkirakan turun menjadi 1,4 persen
pada 2020, sebagian karena berlanjutnya
pelemahan di bidang manufaktur.
Sementara itu, pertumbuhan di
pasar negara berkembang diperkirakan akan naik menjadi 4,1 persen pada 2020. Namun, sekitar sepertiga dari pasar dan ekonomi
berkembang diproyeksi melambat tahun ini karena ekspor dan investasi lebih
lemah dari perkiraan.
Khusus untuk Indonesia, World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonominya menguat
menjadi 5,1 persen pada 2020 serta 5,2
persen untuk 2021 + 2022, dari hanya 5 persen pada 2019.
Secara umum, penurunan
pertumbuhan ada di zona Euro,
RRCina bahkan
Amrik. Tetapi di negara berkembang
bisa di angka 4
persen tetapi gak merata mirip titik hujan
yang jatuhnya sporadis.
Namanya perkiraan bisa berubah sewaktu-waktu, melihat perekonomian sebuah negara ato menunggu
ketegangan seperti krisis Timur Tengah, polemik Brexit ato isu Natuna bagaimana
pengaruhnya di dunia internasional.
Ada baiknya kita cukup tahu. Kenapa
Indonesia masih dianggap bagus padahal sebagian masyarakatnya mengaduh atas
sikon ekonomi saat ini. Ato gak sampe brasa di negeri sono ? Entahlah.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar