Wuiiiih,
apaan lagi nih ? Sepertinya masih hangat klo ngomongin perkara kondisi terkini
perusahaan pelayaran Korea Selatan,
Hanjin Shipping (HJS) yang secara keseharian udah mati-suri alias gak aktif
sama sekali.
Problem
yang ditinggalkan bila kondisi HJS benar2 ambruk dan dinyatakan bangkrut, akan
jauh lebih dahsyat lagi, di hampir semua negara di dunia dimana HJS beroperasi
di saat2 jayanya. Kini nasib HJS ibarat menunggu keputusan hasil program
rehabilitasi.
Klo
ngomong jujur sih, hanya keajaiban yang bisa mengembalkan kebesaran nama besar
HJS di industri pelayaran global. Kini kita simak kondisi di Tanah Air, saat
semua kontainer kosong (MTY)
diperebutkan oleh semua pihak yang merasa berkepentingan.
Dengan
alasan untuk menghindari gagal tagih ato
apa pun naanya, asset HJS kini diperebutkan dimana-mana. Di Amrik agak sedikit berbeda karena bisa
jadi budaya disana lebih paham, mana yang jadi hak dan mana yang menjadi
kewajiban.
Sejak
diumumkan HJS pailit, semua Pelanggan menghindari booking ke pelayaran Korea ini dan berpaling secara perlahan ke
belahan jiwa yang lain. Nah, untuk yang masih berada diatas kapal, ya bersabar
dengan nasib baik.
Sedangkan
untuk kontainer yang udah sempat sandar dan kontainer siap dikembalikan, maka
depo swasta yang ada menolak untuk menerima kembalian kontainer MTY karena
berpotensi masalah tadi itu. Bisa stack tapi gak bakal ada yang bayar … Hmm
repot juga ya.
Kini,
pihak Pelanggan mengalami kesulitan ngembaliin MTY dan juga pihak trucking
meringis akibat MTY boxes yang mo dibalikin ke depo semuanya ditolak abiiiz.
Akibatnya, pelabuhan Los Angles &
Long Beach (LA/LB) di Amrik dikepung ribuan kontainer HJS.
Direktur Eksekutif Harbour Trucking
Association (HTA), Weston LaBar memperkirakan bahwa dari total 100.000 trailer yang ada,
10.000 trailer diantaranya mengangkut kontainer HJS dan dilemma gak bisa
dibongkar alias tetap stay-on-chassis.
Di
pihak HJS malah nyaranin, klo bisa nih, kontak deh pemilik kontainer tsb karena
sebaigian besar container HJS memang sewa dari pihak ke-3, semisal Triton International, Textainer dll.
Waduuuuh tambah runyem aja deh. Siapa yang nyewa, siapa yang mbalikin hik 3x.
Sementara
itu, untuk kontainer miliknya, pihak hJS dikabarkan tengah berusaha menyewa
lahan untuk ngumpulin assetnya agar gak berceceran kemana-mana. Kabarnya HJS
tengah negosiasi sebuah lahan di kota New
York, entah disebelah mananya.
Kabarnya
sih pihak HJS udah berkoordinasi dengan 40
terminal kontainer buat milah kontainer milik dan kontainer sewa tetapi di
sejumlah negara, banyak pelabuhan mulai mengeluhkan banjirnya kontainer HJS
yang kurang terurus akibat ditinggal para pengurusnya.
Amrik
dikepung kontainer HJS tuh. Keadaan serupa pun akan dialami oleh negara lain,
namun bagaimana setiap negara menyikapinya, yuuuk kita ikuti terus
perkembangannya. Ikut bersimpati dan prihatin deh …
Sumber
: SN – TR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar