Ini
berlaku untuk rute Amrik dimana
tadinya, banyak yang ngarep, sepeninggal servis Hanjin Shipping (HJS) di negeri Paman Sam banyak pelayaran memberlakukan extra-loader buat nampung muatan ex HJS ato sebut saja yang
mangkrak gak keurus.
Artinya,
yang tadinya mengebu-gebu bakal nambah kapasitas angkut, ehh belakangan malah
pada mikir, koq sebentara aja nih. Kargo Trans
Pasifik (TP) ternyata gak melimpah-limpah amat, dan kini kecenderungannya
turun lagi.
Beuuuuh
tadinya dikira bakal melejit ternyata berbanding terbalik dengan harapan. Seperti
diketahui, pelayaran Korea, Hanjin Shipping dikabarkan tengah menghadapi
berbagai tuntutan, baik dari pemilik kapal hingga otoritas pelabuhan karena
mengalami kesulitan pembayaran.
Hyundai Merchant Marine (HMM) merupakan pelayaran
pertama yang mengurangi kapasitas di TP dan gak tertarik mengambil-alih kargo
ex HJS. Di sisi lain, Maersk masih tetap commit untuk menjalankan extra-loader
muatan ex HJS.
HMM
pilih menambah extra sailing justru di rute Asia – Eropa (AE) daripada TP. Selain alas an tariff yang gak
kompetitif, juga peluang mendapatkan limpahan kargo di AE lebih besar. Toh HJS
bangkrut pun ternyata tariff gak otomatis membaik.
HMM
diharapkan bisa mengakomodir muatan limpahan ex HJS setelah pihak HJS
menyatakan pailit di pengadilan Korea Selatan. HJS seperti diketahui,
mengangkut 419.418 TEUs (7,54 %) muatan Asia – Amrik pantai barat (USWC) selama Semester 1 – 2016 – demikian data PIERS.
Yo
wes, kita lihat saja perkembangan selanjutnya.
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar