Nasib
rontoknya sebuah industri saat ini bisa tersebar dalam hitungan jam saja, bahkan
menit untuk bisa menjelajah dunia maya. Setiap orang kebetulan membuka kata
kunci Hanjin Shipping, kini bisa
membaca secara jelas, status perusahaan asal Korea ini.
Hanjin Shipping (HJS) yang pernah begitu kokoh
dan sangat kuat mendapat dukungan industri besar di negeri Ginseng, kini seolah terpuruk tak berdaya. Walaupun diberi se-drum
ginseng, rasa2nya gak bakal pulih dalam waktu dekat ato tepar sekalian hik hik
hik.
Pelabuhan
besar di Amrik, sejak diberlakukannya Hanjin Shipping sebagai perusahaan
pelayaran yang kolaps di akhir Agustus 2016, langsung menutup keran untuk
ekspor maupun impor. Tujuannya menghindari kekisruhan yang bakal terjadi di
kemudian hari.
Satu
per satu kapal Hanjin pun di tahan. Semisal, Hanjin Rome (kapasitas 3.711 TEUs) ditahan di pelabuhan Singapura, atas permintaan sang pemilik
kapal dan Hanjin Sooho (13.000 TEUs) dilarang
masuk pelabuhan Shanghai, Tiongkok.
Ini
masih blon seberapa. Masih panjang rentetannya dan masalah yang akan timbul
masih seganbreng. Apalagi dengan strategi blokade yang diterapkan di Amrik,
dimana Customer sebisa mungkin menghindari kontainer Hanjin untuk saat ini.
Anggota
aliansi pun dibuat gerah karena keberadaan kapal dan kontainer mitra kerja pun
ada di-slot kapal milik HJS. Seperti diketahui, saat ini HJS masih ikut serta
di aliansi strategis CKYHE, namun
seiring terjadi perubahan mendasar, HJS terbawa ke THE Alliance.
Apakah
operasional THE Alliance bakal terganggu akibat disetopnya kapal2 HJS ? Yang
pasti sih IYA. Cuma seberapa hebat dan berat dampaknya, untungny sedikit
tertolong setelah Hapag-Lloyd (H-L)
yang memimpin di THE Alliance, mengakuisisi UASC.
UASC
di saat2 terakhirnya (2 tahun ke belakang) sangat ekspansif dan membangun
armada kapal besar hingga mendekati kemampuan 20.000 TEUs. Akibat jor-2an itulah, didukung situasi pasar ancur2an
sehingga sejumlah pelayaran melakukan merger dan akuisisi.
Kini,
ikuti terus perkembangan terbaru atas bakal lenyapnya asset HJS karena
diperebutkan oleh vendor dan kreditor, gak dimana-mana. Bila gak terkelola
dengan baik, malah nombok disana-sini. Cobain aja.
Ikut
prihatin ya.
Sumber
: Dari Sana-sini.
mau tanya boss, jika kita sudah telanjur pake container hanjin dan mendadak operasional berhenti.
BalasHapusCost rework untuk ganti container agar berlanjut ke connecting vessel ditanggung shipper atau forwader ?
karean biayanya cukup besar dan kebetulan penentuan gunakan Hanjin oleh Forwader