Klo
begini terus, bisa ketempuhan dunk … Itu juga, klo penuturan rumah penelitian
Alphaliner benar. Kabarnya, sebagai dampak dari kebijakan Maersk Line untuk memperbesar pasar, ikut menjatuhkan harga di kuartal 1 – 2016.
Menurut
Alphaliner, disaat semua pelayaran
prihatin dan sebagian menunda jadual pelayaran regular, Maersk malah
mengoperasikan perjalanan tambahan
(extraloader) di rute Asia – Eropa (AE)
dan juga Trans Pasifik (TP).
Peran
ini disebut2 menyumbang penurunan tarif hingga 23 persen di rata2 tarif yang berlaku selama periode tersebut – demikian
menurut analisis Alphaliner. Berdasarkan tabel yang dibuat, selama kuartal 1 –
2016, pangsa pasar Maersk tumbuh 7
(tujuh) persen.
Pertumbuhan
tersebut dinilai tertinggi dan kemudian diikuti oleh OOCL dengan 4,2 persen
dan CMA CGM dengan 2,9 persen. Apakah dengan porsi ini
pelayaran dimaksud otomatis banting harga ? Entahlah.
Yang
pasti sih, hasil kajian Alphaliner harga rata2 terendah yang didapat APL USD 797 per TEU ato 22,7 persen lebih rendah dibanding data
kuartal 1 – 2015. Berikutnya, OOCL dengan
USD 811 per TEU ato turun 20,5 persen, disusul Maersk Line USD 922 per TEU ato
penurunan 25,5 persen.
Menurut
estimasi Alphaliner, isu rontoknya harga juga dipicu oleh pertumbuhan yang
hanya 1,6 persen selama kuartal 1 sehingga pelayaran besar
kelaparan dan memangsa apa yang ada di pasar. Yang besar yang kuat ? Akan
terbukti dalam beberapa tahun kedepan.
Saat
ada perubahan dan pergeseran komposisi aliansi
strategis, akan memunculkan siapa yang lebih efisien dan produktif. Akankah
semakin besar armada, semakin efektif menguasai pasar ? Ato malah mengontrol
harga seperti hukum pasar selama ini ?
Just
wait and see.
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar