Kekisruhan yang melanda salah satu mesin uang taipan Li
Ka-shing, Hongkong International Terminal (HIT) walau tidak secara langsung
melibatkan peran operator terminal kontainer terbesar di wilayah spesial
RRCina, setidaknya diharapkan kepeduliannya.
Para buruh berdemo awalnya disekitar terminal kontainer,
namun lama kelamaan merangsek hingga ke depan gedung perkantoran dimana
Huthison Port Holdings (HPH) bermarkas, Cheong Kong Centre.
Pemilik maupun penyewa gedung lama kelamaan risih juga
dengan aksi bermalam dengan tenda di daerah gedung perkantoran sehingga meminta
polisi untuk membubarkan kegiatan berkemah. Para menolak karena belum mendapat
respon yang baik dari manajemen HPH.
Sebagaimana diketahui, konflik ini sebenarnya terjadi
antara perusahaan penyedia alih daya SDM untuk kepentingan HIT namun karena
dikabarkan perusahaannya mengundurkan diri, semakin tidak jelaslah prospek para
buruh ini.
Mediasi sudah dilakukan dan demo sudah berlangsung
sebulan namun tanpa penyelesaian hingga kini. Untuk diketahui, HIT Kwai Chung Terminal mengontrol hampir sekitar 70 persen lalu lintas kontainer yang masuk
Hong Kong.
Pembicaraan Kamis kemarin menemui jalan buntu, saat
perwakilan Confederation of Trade Unions dan Everbest, yang didamaikan oleh
Hong Kong Labour Department. Pihak buruh menginginka kenaikan 23 % sementara
management hanya menyetujui 5 % doank !
Untuk diketahui saja, Cheong Kong Centre, HPH maupun HIT
dimiliki oleh Hutchison Whampoa dan bermrkas di gedung yang sama, hanya saja
Cheong Kong memiliki 2,4 % saja saham HIT. Pandangan orang awam, sedikit ato
banyak, tetap aja pemilik.
Kini para pengacara sibuk mencari solusi untuk
menyelesakan permasalahan yang terus meruncing. Take care ...
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar