Ngga cuma di republik ini, bila ada tawuran supporter
sepakbola berujung pada kerusuhan cukup gede dan heboh. Kebetulan di Mesir pas
lagi ada ketidakstabilan politik dan ekonomi sehingga menjadi pemantik
kerusuhan.
Hari Sabtu 09/03 pihak pengadilan di Kairo (ibukota
Mesir) menghadiahkan hukuman mati bagi 21 supporter yang jadi perusuh saat
berlangsung laga sepakbola lokal, sementara 7 (tujuh) orang polisi yang
terlibat, dibebaskan.
Alasan itulah yang membuat marah para penggemar sepak
bola negeri Piramida tersebut. Ribuan pendukung klub sepak bola Al-Ahly
mendatangi kantor konfederasi sepak bola dan klub kantor polisi setempat serta
melakukan perusakan.
Kerusuhan sepakbola terbesar, terjadi di tahun 2012 lalu,
saat itu 74 orang tewas mengenaskan dan sebagian besar warga Port Said. Kini
yang jadi incaran, bukan hanya instansi pemerintah dan fasilitas umum tetapi
peabuhan Suez juga diincar abiiiz.
Eskalasi kerusuhan bernuansa politik dan ekonomi terus
bergulir hingga sekarang ini. Presiden Mohammed Morsi menerapkan aturan Islam
dalam memerintah negerinya namun mendapat tentangan dari pihak oposisi.
Bagaimana kelanjutan Mesir meredakan ketegangan politik
dan berupaya merangkul pihak-pihak yang tersulut emosi saat ini ? Kita ikuti
secara seksama. Just stay tune ...
Berita terkait dengan si-kon Mesir, silahkan baca JT
300113 : Terusan Suez Terancam Akibat Kerusuhan Mesir.
Sumber : SN-TR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar