Tahun 2020, industri pelayaran boleh dibilang
mendapat rejeki nomplok dari pandemi Coronavirus ato Covid-19.
Bukan karena penyakitnya tetapi dampak dari berbagai keterbatasan di industri
maritim, ujung2nya ke kelangkaan kontainer beberapa waktu lalu hingga
sekarang masih terasa.
Salah satu yang mendapat rejeki nomplok tersebut adalah
pelayaran asal Taiwan, Yang Ming Marine Transport Corporation (dikenal
dengan Yang Ming Line), dari posisi merugi tahun 2019, menjadi untung
sruntung luar biasa.
Tahun 2019 lalu YML mencatat kerugian ato net
loss NTD 4,31 milyar (= USD 139,39 juta), menjadi pelayaran yang tajir di
tahun 2020, dengan catatan net profit NTD 11,98 milyar (= USD 404,9
juta). Woooow bingitz ini sih.
Pola selama pandemi pun mempengaruhi Pelanggan untuk
berbelanja secara online, membeli berbagai produk dengan menggunakan semua
saluran e-commerce dan mendorong dominasi angkutan e-commerce melonjak
drastis di tahun 2020 lalu.
Rata2 perusahaan pelayaran di semester 1 masih
skeptis namun memasuki semester 2, mulailah tanda2 kejayaan pelayaran terlihat.
Apalagi saat posisi volume dari RRCina mendominasi tanpa ampun untuk tujuan Amrik
+ Eropa.
Menyikapi hal tersebut, YML mengambil langkah2 untuk
mengamankan kapasitas yang berkecukupan (charter in) serta mengembalikan kontainer
kosong (MTY boxes) sesegera mungkin, agar dapat dioptimalkan.
Di tahun 2020 lalu, YML mendapatkan pula dukungan 6
x 2.800 TEUs + 3 x 11.000 TEUs walaupun saat itu statusnya masih kapal
sewa. Kedepannya, seperti HMM pastinya akan memborong kapal anyar dan juga hal
ini diimplementasikan oleh WHL.
Congrats YML.
Sumber : Dari Sana-sini / Foto : JoC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar