Maskapai
penerbangan mana pun saat ini tengah menghadapi masa2 sulit. Salah satunya AirAsia X
Berhad (AirAsia X) asal Negeri Jiran yang bakal
melaksanakan rencana restrukturisasi yang bertujuan memfasilitasi suntikan
dana segar
setelah menghadapi kendala likuiditas akibat pandemi.
Seperti
diketahui sejak awal tahun 2020 dan wabah Coronavirus
/ Covid-19
menyebar ke seluruh dunia, sebagian besar pemimpin begitu yakin bahwa dalam
hitungan bulan bisa tertangani dengan baik, Tetapi setelah 3 bulan, 6 bulan dan
sekarang hampir 9 bulan, semua optimisme tadi lenyap begitu saja.
CEO AirAsia X Benyamin Ismail menyatakan risiko
default (gagal bayar) dalam waktu dekat atas komitmen kontrak akan memicu potensi likuidasi
maskapai penerbangan ini, restrukturisasi utangnya sebesar USD 15,3
miliar (= IDR 225,45 triliun - kurs Rp14.735).
Berdasarkan
analisa, sejauh ini AirAsia memiliki basis biaya rendah sehingga telah
berada di bagian pasar yang tepat. Selain itu sebetulnya juga banyak pasar
utama perusahaan berada di zona hijau sehingga kemungkinan akan dibuka kembali
terlebih dahulu.
Secara
internal AirAsia X telah menunjuk Dato Lim Kian Onn sebagai Deputy
Chairman
untuk memimpin restrukturisasi maskapai. Latar belakang Lim Kian Onn merupakan
seorang Chartered Accountant dan seorang bankir investasi dan telah menjadi
anggota Dewan AirAsia X sejak 2012.
Revisi rencana bisnis grup yakni melakukan
rasionalisasi jaringan rute, penentuan ukuran armada pesawat terbang, perbaikan
basis biaya dan optimalisasi tenaga kerja, semuanya bertujuan untuk memastikan bisnis
yang lebih ramping dan berkelanjutan di masa depan.
Kini
semuanya terpulang kepada mitigasi risiko yang akan dijalankan hingga akhir
tahun 2020 terlebih dulu. Setelah itu memastikan beban utang IDR 225 Triliun
bisa dicicil dengan penjadualan ulang ato upaya lain.
Wait
and see ya ...
Sumber : Bisnis, 16.10.20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar