Ini
yang ngomong bozz besar yang menaungi pelayaran tergede di dunia, Maersk Line. Kondisi saat ini
dinilainya jauh lebih berat dan sulit dibanding krisis keuangan tahun 2008
lalu. Laporan tsb dimuat di media cetak terbitan London, The Financial Times (FT).
Chief executive officer (CEO) Maersk
Group, Nils Anderson,
mengatakan harga minyak sekarang ini serendah posisi tahun 2008-2009 dan sepertinya masih akan bertahan untuk beberapa lama.
Kondisi tarif pun sedang terpuruk namun untungnya Maersk jauh lebih
antisipatif.
Indikator
kesehatan industri pelayaran global yang biasa dipantau via The Baltic Dry Index, juga menunjukkan
angka terendah, jauh dari kondisi tahun-tahun sebelumnya. Jonathan Roach, analis pasar kontainer di Maersk shipbroker,
mengatakan industri pelayaran prihatin abiiiz dan jauh dari kata investasi
kedepannya. Dibekukan, gitu singkatnya.
Roach
menyebutkan periode terjelek sejak tahun 2008 hingga tahun lalu maka ia
menyebutkan tahun 2015 merupakan tahun terjelek bagi industri pelayaran.
Pertumbuhan ekonomi global diprediksi masih stagnan namun kapal-kapal besar
yang baru jadi dan bakal operasional gak bisa dicegah.
Beruntung
Maersk merupakan salah satu biz unit dalam kelompak usaha berskala besar
bernama AP Moller-Maersk Group dan
memiliki banyak usaha sehingga bisa saling menutupi satu sama lain. Andaikan
dia berdiri sendiri, mungkin akan lain ceritanya.
Tetap
waspada di tahun 2016. Siapapun gak bisa ngira-ngira akan seperti kondisi
ekonomi tahun ini dan tahun2 mendatang.
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar