RRCina boleh saja berpikir bahwa hidup matinya sebagian besar perusahaan
pelayaran dan maskapai penerbangan dunia, sangat tergantung kepada volume barang
yang dimiliki negeri berjuluk Tirai Bambu hingga beberapa masa kedepan.
Industrinya tumbuh subur dan produknya merangsek terus ke seluruh
penjuru dunia. Bahkan setelah program ekspansinya eksis, kini pelayaran domestik
dan juga industri angkutan barang via udara di dalam negeri dibenahi secara serius.
Pihak “China Air Transport Association” (CATA) secara tegas menunda ijin
perusahaan kurir domestic, hingga semua persyaratan keamanan yang ditetapkan
dipenuhi. Walau sudah beroperasi, 4 (empat) perusahaan ini diperingati setelah
ada insiden kebakaran dalam penerbangan bulan Oktober lalu.
Empat perusahaan yang diingatkan adalah Shanghai YTO, Yunda Express,
Huixing dan Qihang. Ke-empatnya diminta menyampaikan proses bisnis agar kargo
yang dititipkan aman dan sampai hingga di tempat tujuan sesuai kehendk
Pelanggan.
Bisnis kurir di dalam negeri, saat ini tengah diminati oleh para
pebisnis di negeri Panda sehingga tak ayal kompetisi semakin menghangat. Tak
kurang dari maskapai China Eastern Airlines dan China Southern bakal membentuk
divisi kurir di tahun 2013 mendatang.
Kompetisi ini dipacu oleh langkah salah satu pemain kurir domestic,
yakni STO Express yang dalam waktu dekat akan menyewa pesawat terbang untuk
meningkatkan eksistensi dan efisiensi. Pilihan menyewa lebih masuk akal
ketimbang membeli armada sendiri.
Pertumbuhan kargo domestik (parsel dan kurir) di daratan Cina memang
menggiurkan, di tahun 2011 saja tumbuh 2,5
% menjadi 11,58 juta ton per tahun. Yang diangkut oleh maskapai dalam negeri 5,58
juta ton ato baru setengahnya saja yang bisa dimakan.
Masih gede tuh peluang pasar di Cina. Dengan dukungan penuh pihak
pemerintah, bukan mustahil perusahaan kecil disana kelak bisa menguasai pasar dunia
seperti industri telekomunikasi, mobil-motor dan teknologi informatika.
Mantabz deh, Kapan Republik ini meniru langkah pemerintah RRCina. Yang sosialis
saja bisa meretas sukses, masa sih negeri seperti INDONESIA yang lebih
demokratis koq sulit banget majunya ya. Mungkin terganjal kasus bejubelnya
pejabat yang korup dan kemaruk ?
Entahlah.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar