Terjangan krisis keuangan yang menghantam perusahaan
pelayaran kargo pelat merah, PT Djakarta Lloyd (DL) tak kunjung reda. Tak kurang
pengamat ekonomi maupun kalangan anggota Dewan yang pesimis dengan si-kon yang
ada.
Pemerintah sebagai pemegang saham harus bekerja keras
memengaruhi para kreditur untuk menghindari gugatan hukum di belakang hari.
Tidak ada jalan terbaik bagi perusahaan pelayaran kargo BUMN, DL, selain
dilikuidasi. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto,
kemarin.
Secara terpisah, anggota Komisi VI DPR Hendrawan
Supratikno juga menganjurkan DL dilikuidasi. Sebagai gantinya, pemerintah
membuat perusahaan pelayaran BUMN yang baru. Enteng amat ya ngomongnya, Kalo
dikelola oleh orang yang salah, jeblok juga.
DL kini dalam perawatan PT Perusahaan Pengelola Aset
(PPA). PPA ialah BUMN yang dibentuk pemerintah untuk merestrukturisasi dan
merevitalisasi perusahaan-perusahaan pelat merah yang sakit. Taksiran PPA pada
2011 menunjukkan aset PT DL hanya sekitar Rp 400 miliar atau kurang Rp 3,2
triliun untuk menutupi semua utang minus bunga
Melihat ocehan ngalor-ngidul yang ngga berujung, akhirnya
Menteri BUMN Dahlan Iskan (DI) menyatakan akan mengubah keputusan tentang masa
depan DL. Setelah sebelumnya memutuskan DL tidak dapat diselamatkan karena
utang, kini DI menyatakan akan menghidupkan DL.
Bukan tanpa alasan DI yang kontroversial namun memang
logis ini, membuat keputusan reflek namun penuh perhitungan. DI sempat
memberikan proyek pengangkutan batu bara dari Tarakan ke Sibolga dengan
menggunakan kapal Jepang. "Itu agar ada pemasukan untuk membayar gaji
karyawan sambil menunggu likuidasi. Kalau dilikuidasi pun kan harus ada
pesangon," ujar dia.
Akankah optimisme DI dan Dirut PT DL Syahril Japarin
maujud dalam waktu dekat ? Industri pelayaran dunia saat inipun masih
bergejolak maka bila DL mampu membalik fakta dari “tidak sehat” menjadi “sehat”,
itu butuh keuletan dan “super team”, bukan Superman !
Dengan kondisi seperti itu, sebagian dari sekitar 600
karyawan dirumahkan dan hanya menerima gaji separuh. Pada 2011, laporan
keuangan PT DL mendapatkan penilaian wajar dengan pengecualian. "Kami juga
telah menyerahkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013 pada 27 Oktober,"
cetusnya.
Dalam RKAP dibuat tiga langkah restrukturisasi. Ketiganya
ialah tanpa bantuan pinjaman pemerintah, dengan bantuan pinjaman pemerintah,
serta tambahan modal. "Yang dipilih opsi tanpa bantuan. Itu bisa berjalan
asalkan pemerintah komitmen memberikan peluang bisnis dengan sinergi
antar-BUMN," tegasnya.
Selanjutnya, Syahril Djaparin mengatakan perusahaan
sebenarnya hanya membutuhkan 70 karyawan. Sekarang ini jumlah total karyawan
mencapai 573 orang. “Yang saya butuhkan hanya 10 persen dari 573 orang, ya
sekitar 70-an,”
Sedikit tapi profesional jauh lebih bagus, ketimbang
banyak tapi melempem. Ayooo DL buktikan, kamu pasti bisa ! Kita beri acung
jempol untuk usaha tim yang bekerja untuk menyelamatkan bendera Merah Putih di
persada nusantara. Mendingan kerja, ketimbang kebanyakan omong !
Go get 'em.
Sumber : Media Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar